Israel dalam Pembicaraan dengan Rwanda dan Chad untuk Mengasingkan Warga Palestina
Israel sedang dalam pembicaraan dengan Rwanda dan Chad untuk mengasingkan warga Palestina.
Penulis: Muhammad Barir
Israel dalam Pembicaraan dengan Rwanda dan Chad untuk Mengasingkan Warga Palestina
TRIBUNNEWS.COM- Israel sedang dalam pembicaraan dengan Rwanda dan Chad untuk mengasingkan warga Palestina.
Situs berita Israel melaporkan Israel menawarkan bantuan dan senjata ke Rwanda dan Chad sebagai insentif untuk menerima pengungsi Palestina.
Para pejabat Israel sedang melakukan pembicaraan dengan Rwanda dan Chad untuk menerima warga Palestina yang diusir dari Jalur Gaza, situs berita Israel Zman Yisrael melaporkan pada hari Jumat.
Kedua negara menyatakan kesepakatan dasar untuk melanjutkan perundingan, menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, tidak seperti negara-negara lain yang pada prinsipnya menolak.
Menurut media Israel, inisiatif ini dipelopori oleh kementerian luar negeri dan Mossad, badan intelijen Israel.
“Bisnis ini sangat kompleks,” kata seorang pejabat kepada Zman Yisrael. “Kita harus mempromosikan saluran ini, tapi berhati-hatilah terhadap reaksi dunia dan juga ketakutan bahwa saluran ini akan ditafsirkan sebagai perpindahan dan bukan migrasi sukarela. Itu sebabnya kami bekerja sama dengan penasihat hukum,” tambah mereka.
Baca juga: Lawan Israel, Brigade Al-Qassam dan Al-Quds Hancurkan 3 Tank Merkava dan Buldoser di Jalur Gaza
Garis besar dasar dari inisiatif ini adalah untuk memberikan hibah keuangan yang besar kepada setiap warga Palestina yang menyatakan keinginan untuk meninggalkan Gaza, bersama dengan bantuan besar kepada negara penerima, termasuk bantuan militer.
Pada hari Rabu, Zman Yisrael melaporkan bahwa pembicaraan serupa telah diadakan dengan Republik Demokratik Kongo, yang tampaknya kurang bersedia menerima tawaran tersebut.
Kebijakan untuk membersihkan Gaza dari warga Palestina “secara perlahan menjadi kebijakan utama dan resmi pemerintah dan koalisi”, kata laporan itu.
Pemerintah Israel ingin mengatakan bahwa warga Palestina tidak dibersihkan secara etnis dari Gaza, namun tindakan tersebut akan menjadi “kebijakan imigrasi sukarela”.
Baca juga: Israel Bakal Usir Ratusan Orang Arab-Israel Penduduk Yerusalem Atas Tuduhan Terorisme
Perbedaan ini mendapat sorotan karena politisi Israel secara eksplisit menyatakan rencana untuk menjadikan Gaza tidak layak huni bagi penduduknya dan mengganti penduduknya dengan pemukim Israel.
Suara-suara di Israel semakin terbuka mengenai rencana untuk mengusir warga Palestina dari Gaza setelah hampir tiga bulan melakukan pemboman terhadap wilayah Palestina yang terkepung.
Pada bulan November, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mendukung rencana “migrasi sukarela” warga Palestina.