Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel dalam Pembicaraan dengan Rwanda dan Chad untuk Mengasingkan Warga Palestina

Israel sedang dalam pembicaraan dengan Rwanda dan Chad untuk mengasingkan warga Palestina.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Israel dalam Pembicaraan dengan Rwanda dan Chad untuk Mengasingkan Warga Palestina
AP via Middle East Eye
Warga Palestina di Jalur Gaza harus mengungsi dari timur ke barat Khan Younis, atas perintah Israel selama pemboman yang mereka lakukan terhadap sasaran warga sipil pada 2 Desember 2023. 

Selain Smotrich, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir mengatakan pada hari Senin bahwa harus ada migrasi penduduk Gaza ke luar wilayah kantong yang terkepung.


Kecaman internasional

Pada hari Selasa, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengambil langkah yang tidak biasa dengan secara langsung memanggil kedua menteri tersebut atas dukungan mereka terhadap rencana tersebut.

“Amerika Serikat menolak pernyataan baru-baru ini dari Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir yang menganjurkan pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza. Retorika ini menghasut dan tidak bertanggung jawab,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Komunitas internasional mengecam usulan Israel yang berupaya melakukan pembersihan etnis warga Palestina dari Gaza.

Pada hari Kamis, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Volker Turk, mengatakan dia sangat terganggu dengan komentar yang dibuat oleh para menteri Israel tentang pemindahan penduduk Gaza ke negara lain.

“Delapan puluh lima persen orang di Gaza sudah menjadi pengungsi internal. Mereka mempunyai hak untuk kembali ke rumah mereka,” kata Turk dalam sebuah postingan di X.

Baca juga: Malaysia Makin Frontal Tantang Aksi Israel: Tampung Para Pemimpin Hamas Hingga Dukung Afsel di ICJ

Hukum internasional melarang pemindahan paksa orang-orang yang dilindungi ke dalam atau deportasi dari wilayah pendudukan, tambahnya.

Berita Rekomendasi

Pada bulan Oktober, sebuah dokumen kementerian intelijen Israel bocor ke situs berita Israel Calcalist, merinci rencana pemindahan paksa warga Palestina di Gaza ke Semenanjung Sinai.

Menurut rancangan kebijakan yang bocor, setelah pengusiran mereka, 2,3 juta warga Palestina di Gaza pada awalnya akan ditempatkan di kota-kota tenda, sebelum komunitas permanen dapat dibangun di bagian utara semenanjung.

Kairo telah berulang kali menolak gagasan bahwa warga Palestina dapat mengungsi ke Mesir untuk sementara waktu ketika Israel melancarkan operasi militernya melawan Hamas di Gaza.

Israel bahkan dilaporkan mengusulkan penghapusan sebagian besar utang internasional Mesir melalui Bank Dunia untuk menarik pemimpin negara yang kekurangan uang, Abdel Fattah el-Sisi, agar membuka pintunya bagi pengungsi Palestina.

Perang pecah di Israel dan Gaza pada tanggal 7 Oktober, ketika Hamas dan kelompok bersenjata Palestina melancarkan serangan terhadap Israel yang menewaskan 1.140 warga Israel dan warga negara lainnya, menurut jumlah korban tewas pemerintah.

Sementara itu, Israel telah membunuh lebih dari 22.000 warga Palestina dalam kampanye pemboman udara dan serangan darat, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Pada akhir Desember, Afrika Selatan mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional (ICJ) yang menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.

(Sumber: Middle East Eye)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas