Yordania Dukung Afrika Selatan Seret Israel ke Pengadilan Internasional atas Kejahatan Genosida Gaza
Negara Yordania mendukung Afrika Selatan yang berusaha membawa Israel ke Pengadilan Internasional atas kejahatan Genosida di Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Ayman Safadi mengatakan pada hari Kamis bahwa Yordania melanjutkan upayanya untuk menghentikan agresi brutal Israel terhadap rakyat Gaza.
Dia juga menekankan komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk menghadapi tindakan tidak sah Israel, praktik melanggar hukum, terorisme pemukim di Tepi Barat, dan agenda ekstremis yang menargetkan Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon.
Safadi juga menyoroti dukungan Yordania terhadap seruan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional, menuduh Israel melakukan genosida dan pelanggaran terhadap Konvensi Genosida 1948.
Dia juga menyebutkan persiapan hukum dan koordinasi yang sedang berlangsung dengan negara-negara Arab dan Islam.
Dia juga menekankan penolakan Yordania yang menyebut agresi Israel di Gaza sebagai upaya membela diri, dan menyebutnya sebagai serangan biadab yang tidak akan membawa keamanan bagi Israel atau wilayah tersebut, dan bahwa Israel tidak akan menikmati keamanan, stabilitas, dan perdamaian kecuali Palestina melakukannya.
Safadi juga mengkritik kebijakan Israel yang mencegah bantuan yang cukup, dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang.
Dia juga menyoroti upaya Kerajaan, mengikuti arahan Kerajaan, dengan memberikan bantuan medis dan kemanusiaan, serta berkontribusi ke rumah sakit Yordania di Gaza.
Safadi juga menegaskan komitmen historis Yordania untuk mendukung rakyat Palestina dan mengutuk kejahatan perang Israel.
Dia menekankan bahwa Yordania termasuk negara pertama yang menyerukan agar Israel bertanggung jawab atas kejahatan perang di Gaza di PBB.
Dia juga menyoroti bahwa Yordania tidak bisa sendirian mengatasi agresi Israel dan menyerukan tindakan kolektif internasional. Safadi menekankan dedikasi Yordania untuk menghadapi agenda agresif pemerintah Israel.
Safadi menyimpulkan dengan membahas situasi yang meningkat di Tepi Barat dan Lebanon, dan menggambarkannya sebagai bagian dari agenda ekstremis pemerintah Israel yang bertujuan untuk memperpanjang kepemimpinan politiknya dan menyeret wilayah tersebut ke dalam perang regional.
Dia juga memperingatkan bahwa setiap orang akan menanggung akibatnya karena melanggar hukum internasional.
(Sumber: Sky News Arabia, Jordan Times)