Amunisi Menipis dan Makin Keteteran Hadapi Rusia, Ukraina Memohon Ikut Produksi Senjata di Eropa
Sejumlah negara memang sudah menjanjikan akan memasok persenjataan seperti Amerika Serikat dan Jepang ke Ukraina.
Penulis: Choirul Arifin
Amunisi Menipis dan Makin Keteteran Hadapi Rusia, Ukraina Memohon Ikut Produksi Senjata di Eropa
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina kini menghadapi dilema makin menipisnya logistik persenjataan, sementara perangnya dengan Rusia masih terus berlanjut.
Sejumlah negara memang sudah menjanjikan akan memasok persenjataan seperti Amerika Serikat dan Jepang ke Ukraina.
Norwegia juga menyatakan siap memasok jet tempur tua-nya, F-16 yang sudah berusia 40 tahun untuk melatih pilot-pilot pesawat tempur Ukraina.
Namun berbagai tawaran itu belum cukup membuat Ukraina percaya diri melanjutkan perangnya dengan Rusia.
Terbaru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pihaknya meminta negara-negara Eropa agar melibatkan Ukraina dalam memproduksi senata bersama demi mendukung pertahanan Ukraina.
“Perang selama dua tahun ini telah membuktikan bahwa Eropa membutuhkan persenjataan yang memadai untuk mempertahankan kebebasan," kata Zelenskyy dikutip Voice of America.
Dia mengatakan, Ukraina membutuhkan kemampuannya sendiri untuk memastikan pertahanan.
"Potensinya sendiri yang akan memungkinkan seluruh Eropa, atau bagian mana pun darinya, untuk berdiri dan mempertahankan diri dalam situasi global apa pun,” kata dia.
Zelenskyy menyampaikan hal tersebut melalui tautan video pada konferensi pertahanan Stockholm pada hari Minggu, sementara Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menyatakan komitmen negaranya untuk mendukung Kyiv.
“Dukungan militer, politik, dan ekonomi Swedia untuk Ukraina tetap menjadi tugas utama kebijakan luar negeri pemerintah Swedia di tahun-tahun mendatang,” ujarnya di acara tersebut seperti yang dia posting di X.
Janji Jepang Bantu Ukraina
Jepang menjanjikan dukungannya kepada Kyiv pada hari Minggu ketika Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa melakukan kunjungan mendadak, dan menjadi pengunjung asing resmi pertama di ibu kota Ukraina pada tahun 2024.
“Jepang bertekad untuk terus mendukung Ukraina sehingga perdamaian dapat kembali terjadi di Ukraina,” kata Kamikawa melalui seorang penerjemah pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Ukraina, Dmytro Kuleba.
Kamikawa, yang terpaksa berlindung di tempat perlindungan bom karena peringatan udara di Kyiv, mengutuk serangan rudal dan drone Rusia terhadap warga sipil, khususnya pada Hari Tahun Baru.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-684, Rudal S-300 Rusia Tubruk Kota Kharkiv Dua Kali