Cara Licik Israel, Rekrut Agen Mossad di Turki via WhatsApp dan Iklan Online
Mossad merekrut agennya di Turki melalui iklan lowongan kerja online dan WhatsApp dengan iming-iming uang, fasilitas mewah, dan hak istimewa.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Dua orang narapidana di Turki mengungkapkan kepada pejabat intelijen Turki tentang cara Badan Intelijen Israel di Luar Negeri (Mossad) merekrut agennya di Turki.
Pejabat intelijen Turki mengatakan Mossad biasanya memasang iklan lowongan kerja online dengan sedikit atau tanpa rincian.
Mossad juga memasang tautan di platform media sosial dan grup obrolan untuk memilih individu yang cocok untuk dihubungi.
Narapidana berinisial "A-S" mengatakan kepada pengadilan di Istanbul di tahun 2022, ia terpilih sebagai agen Mossad setelah menghubungi nomor telepon yang tertera di sebuah iklan yang mencari karyawan penutur bahasa Arab dan Turki.
"Seseorang menjawab dan mengarahkan saya ke grup WhatsApp dan menugaskan saya untuk menerjemahkan topik tertentu di grup ini setiap hari dari bahasa Turki ke bahasa Arab," kata A-S.
Ia mengatakan, anggota Mossad tidak berkomunikasi langsung dengan mereka, melainkan hanya via WhatsApp atau Telegram.
Mossad juga membayar para agennya di Turki melalui kurir yang juga direkrut secara online.
"Setelah anggota Mossad Israel membangun hubungan kepercayaan dengan agennya di Turki, mereka dapat beralih ke tingkat taktis," lanjutnya, dikutip dari MEE.
Operasi Taktis
Agen tersebut lalu diminta melaksanakan tugas yang lebih kompleks, hingga membangun hubungan kepercayaan yang lebih jauh, misalnya bertemu langsung dengan anggota Mossad dan diberi banyak uang, dengan syarat harus lulus tes pendeteksi kebohongan.
Mereka lalu diminta melaksanakan tugas-tugas yang telah disusun terhadap target.
Baca juga: 15 Mata-mata Mossad Dipenjara, Turki Ungkap Cara Israel Rekrut Warga Sipil
Mossad dapat memilih satu atau beberapa dari para agen untuk melaksanakan peran yang lebih taktis.
Mereka lalu membuat grup WhatsApp untuk mengelola operasi, termasuk membuat situs berita online untuk menyebarkan disinformasi dan propaganda Israel.
Para pejabat intelijen Turki menambahkan, untuk memastikan calon agen tidak merasa berkhianat pada negara, mereka akan dimanjakan dengan uang dan ditampung di hotel-hotel mewah untuk pertemuan khusus di luar negeri.
Tugas Kotor Agen Mossad di Turki
Narapidana lainnya di Turki, berinisial S-K, juga mengungkapkan pelatihan yang ia terima selama direkrut oleh Mossad pada tahun 2018.