Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Licik Israel, Rekrut Agen Mossad di Turki via WhatsApp dan Iklan Online

Mossad merekrut agennya di Turki melalui iklan lowongan kerja online dan WhatsApp dengan iming-iming uang, fasilitas mewah, dan hak istimewa.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Cara Licik Israel, Rekrut Agen Mossad di Turki via WhatsApp dan Iklan Online
GIL COHEN-MAGEN / AFP
Direktur Mossad Israel David Barnea berbicara pada KTT Dunia Institut Internasional untuk Kontra-Terorisme (ICT) di kota pesisir tengah Herzliya pada 10 September 2023. -- Mossad merekrut agennya di Turki melalui iklan lowongan kerja dan WhatsApp. 

Sebagai imbalan atas pengakuannya tersebut, ia diberi pengurangan hukuman penjara.

S-K mengaku kepada penyelidik Turki di bulan September 2023, dia pernah bertemu dengan anggota Mossad Israel di 10 kota di Eropa.

Awalnya, seseorang bernama Serkan menghubunginya pertama kali pada 2018 untuk memintanya bekerja di sebuah perusahaan asuransi.

Kemudian, seseorang bernama Jorge menghubunginya melalui aplikasi Skype.

"Jorge meminta saya untuk memilih salah satu dari tiga restoran yang dia sebutkan, dan meneliti aktivitas komersial dari restoran itu serta mengambil foto internal dan eksternal," kata S-K kepada penyelidik Turki.

"Dia (Jorge) akan membandingkan informasi yang dia miliki dengan informasi yang saya berikan. Saya mengirimkannya laporan saya dan meminta 1.000 euro. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia menyukai laporan itu dan ingin bertemu langsung secara tatap muka," lanjutnya.

Kemudian, pada Desember 2018, S-K bertemu dengan Jorge di Kopenhagen, Denmark, dan melakukan tes pendeteksi kebohongan.

Berita Rekomendasi

"Saya diminta untuk melacak seorang warga Palestina bernama “M. Al-Mahmoud” mulai dari kedatangannya di bandara Istanbul hingga tujuan akhirnya di kota tersebut," kata S-K.

"Saya juga diminta untuk mengamati apakah ia dijemput oleh sekelompok orang atau memiliki penjaga yang bersenjata," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.

Mossad meminta agen-agennya di Turki untuk menghadapi operasi paling penting, termasuk perdagangan manusia, penyelundupan dari Iran dan Irak ke Turki, mempekerjakan bajak laut, mencari rumah persembunyian dan menyewa perusahaan pengelolan ambulans untuk operasinya.

Baru-baru ini, Pengadilan Pidana Istanbul memenjarakan 15 orang dari 34 tersangka yang terlibat spionase untuk Mossad.

Sebelas orang dibebaskan dan delapan lainnya akan dideportasi dari Turki pada Jumat (5/1/2024), dikutip dari Anatolia.

Turki adalah salah satu negara yang menjadi target operasi Mossad karena kedekatannya dengan Hamas, faksi perlawanan Palestina yang menjadi musuh Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas