Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ansarallah: Milisi Proksi UEA Bikin Operasi False Flag di Laut Merah, Houthi Cuma Buru Israel

Serangan-serangan itu akan menargetkan kapal-kapal yang tidak terkait dengan Israel, sesuatu yang Yaman telah berjanji untuk tidak melakukannya

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ansarallah: Milisi Proksi UEA Bikin Operasi False Flag di Laut Merah, Houthi Cuma Buru Israel
HO
Houthi dikabarkan melatih 20.000 tentara cadangan untuk ditempatkan di Jalur Gaza, guna membantu milisi Hamas melawan serangan tentara Israel. 

Ansarallah: Tentara Bayaran Proksi UEA Bikin Operasi False Flag di Laut Merah, Kami Cuma Tembak Israel

TRIBUNNEWS.COM - Pihak pemerintah Yaman menyatakan, kelompok tentara bayaran yang didukung Uni Emirat Arab (UEA) di Yaman bersiap untuk melakukan operasi 'false flag' di Laut Merah.

Dalam konteks militer, False Flag dapat diartikan sebagai operasi bersifat rahasia yang dirancang seolah-olah negara atau kelompok lain yang melakukan serangan.

Baca juga: Houthi Tak Mundur, Aliansi Laut Merah Pimpinan AS Gagal, Laksamana Italia: Kelemahan NATO Terungkap

"Serangan palsu terhadap kapal komersial (tak terkait entitas Israel) untuk melibatkan pemerintah Sanaa dan mendorong militerisasi AS lebih lanjut di Laut Merah, kata Fadl Abu Thalib, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarallah, Selasa (9/1/2024).

Dia menambahkan UEA, melalui tentara bayarannya di Yaman, membuat pengaturan untuk menargetkan kapal-kapal komersial yang tidak ditujukan untuk entitas Zionis.

Tujuan dari operasi false flag ini adalah untuk menunjukkan kalau seolah-olah Houthi akan tanpa pandang bulu menyerang kapal negara mana pun di Laut Merah.

Houthi, kata dia, sekali lagi menegaskan hanya menyasar kapal-kapal berentitas Israel untuk menegakkan dukungan mereka terhadap aksi militer Israel di Gaza.

BERITA REKOMENDASI

"Abu Dhabi dan perwakilannya ingin “mencampuradukkan situasi dan memberikan pembenaran kepada Amerika untuk melakukan militerisasi di Laut Merah,” katanya .

“Tetapi kami mengatakan bahwa perilaku tercela mereka akan terungkap, karena operasi kami di Laut Merah dan Laut Arab memiliki tujuan yang spesifik dan jelas,” tambah Abu Thalib.

Sejumlah perusahaan pelayaran internasional terkemuka seperti Maersk dan Hapag Lloyd memilih menghindari Laut Merah karena kekhawatiran jadi sasaran serangan Houthi Yaman.
Sejumlah perusahaan pelayaran internasional terkemuka seperti Maersk dan Hapag Lloyd memilih menghindari Laut Merah karena kekhawatiran jadi sasaran serangan Houthi Yaman. (Arab News)

STC Ingin Perangi Houthi Asal Israel Mau Beri Imbalan

Ansarallah dan Angkatan Bersenjata Yaman, keduanya terafiliasi, telah melakukan banyak operasi angkatan laut terhadap kapal-kapal yang terkait atau menuju Israel.

Serangan-serangan ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza dan perlawanan Palestina, dan bertujuan untuk mencegah barang-barang mencapai pelabuhan-pelabuhan Israel selama akses Gaza terhadap bantuan terhambat.

Sanaa telah berjanji bahwa hanya kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel yang akan menjadi sasaran, dan tidak ada yang lain.

Tidak ada korban jiwa atau cedera akibat serangan Yaman.

AS membentuk satuan tugas maritim bulan lalu untuk melindungi kepentingan Israel di Laut Merah.

Sebagai bagian dari operasi gugus tugas ini, pada 31 Desember, helikopter AS menenggelamkan tiga kapal Yaman dan menewaskan sepuluh perwira angkatan laut.

Pada tanggal 9 Januari, CENTCOM mengklaim kalau pasukan AS dan Inggris menembak jatuh 21 rudal dan drone yang ditembakkan oleh Ansarallah menuju jalur pelayaran Laut Merah, menyebutnya sebagai serangan ke-26 Yaman.

Sanaa hanya mengkonfirmasi selusin operasi.

Menurut laporan media Arab dan Israel, para pejabat di Dewan Transisi Selatan (STC) yang separatis Yaman dan didukung UEA telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan gugus tugas Washington dan membantu melindungi pelayaran Israel.

"STC juga dilaporkan telah berdiskusi dengan Washington mengenai kemungkinan memobilisasi kelompok tentara bayaran yang didukung UEA dan milisi yang terkait dengan STC “melawan musuh Israel di Yaman,” surat kabar Al-Akhbar melaporkan bulan lalu.

“STC di Yaman selatan ingin memerangi terorisme Houthi … Jika Israel mengakui hak kami untuk menentukan nasib sendiri di Yaman selatan, Anda akan menemukan sekutu di lapangan untuk melawan ancaman Houthi,” media Ibrani mengutip sumber yang dekat dengan pemimpin STC Aidarous al -Zubaidi berkata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas