Israel Ingin Pemukim Yahudi Tinggal di Gaza, Brigade Al-Quds: Itu Hanya Mimpi
Abu Hamzah, juru bicara Brigade Al-Quds mengatakan keinginan Israel untuk membangun pemukiman Yahudi di Jalur Gaza hanyalah mimpi dan ilusi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Sementara itu, kebanyakan orang Israel tahu bahwa membangun dan melindungi lingkungan Yahudi di Jalur Gaza yang tidak bersahabat akan menjadi mimpi buruk moral dan militer.
Hamas Palestina vs Israel
Ketegangan terbaru Israel-Hamas ini terjadi setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.
Hamas menculik kurang lebih 240 orang dari wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.
Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), 105 sandera sipil telah dibebaskan; 81 orang Israel; 23 warga Thailand; dan satu warga Filipina, yang ditukar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, dikutip dari The Times of Israel.
Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera di Jalur Gaza.
Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 23.210 hingga Rabu (10/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Selain itu, tercatat 340 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (9/1/2023) setelah faksi perlawanan Palestina melawan pasukan Israel yang melakukan penyerbuan besar-besaran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel