Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Hancur Akibat Serangan Israel, RS Al Shifa di Gaza Perlahan Pulihkan Layanannya

Rumah sakit terbesar di Gaza, RS Al Shifa telah memulihkan sebagian layanannya.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Usai Hancur Akibat Serangan Israel, RS Al Shifa di Gaza Perlahan Pulihkan Layanannya
AFP
Pengungsi Palestina berkumpul di halaman rumah sakit Al-Shifa Gaza pada 10 Desember 2023, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Hamas di wilayah Palestina. Ratusan tenda darurat berdiri di lokasi terpencil di kaki reruntuhan rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, tempat setidaknya 30.000 orang mengungsi di antara tumpukan puing dan sampah setelah pasukan Israel menggerebek fasilitas medis tersebut bulan lalu, seorang koresponden AFP melaporkan dari rumah Sakit. 

TRIBUNNEWS.COM - Rumah sakit terbesar di Gaza, RS Al Shifa telah memulihkan sebagian layanannya.

Hal itu disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari ini, Jumat (12/1/2024), dikutip dari Al Arabiya.

Badan Kesehatan PBB mengatakan, pihaknya telah mencapai RS Al Shifa pada hari Kamis, (11/1/2024) dengan mengirimkan bahan bakar dan pasokan medis yang dibutuhkan.

"Tim tersebut melaporkan bahwa Al-Shifa, yang sebelumnya merupakan rumah sakit utama di Gaza, telah (sebagian) memulihkan layanan," kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Sebelumnya, RS Al Shifa telah hancur akibat serangan Israel.

Hal itu membuat RS Al Shifa berhenti beroperasi karena tak ada bahan bakar untuk mengoperasikan rumah sakit.

Konvoi yang dipimpin WHO ke rumah sakit pada hari Kamis telah mengirimkan 9.300 liter (2.500 galon) bahan bakar dan pasokan medis untuk mencakup 1.000 pasien trauma dan 100 pasien dialisis ginjal.

Berita Rekomendasi

Badan tersebut telah berjuang selama lebih dari dua minggu untuk mencapai Al-Shifa dan rumah sakit lain di Gaza utara.

Bahkan awal pekan ini mereka harus membatalkan enam misi yang direncanakan di sana karena kurangnya keamanan.

Rumah sakit, yang dilindungi hukum kemanusiaan internasional, telah berulang kali terkena serangan Israel di Gaza sejak perang meletus.

Militer Israel mengklaim Hamas memiliki terowongan di bawah rumah sakit dan menggunakan fasilitas medis sebagai pusat komando.

Baca juga: Bombardir Yaman dari Darat, Laut, Udara, AS Cs Berdalih Mentok Bujuk Houthi: Israel Kok Bebas?

Tuduhan tersebut dibantah oleh Hamas dan beberapa organisasi PBB.

Israel telah melancarkan kampanye militer tanpa henti yang telah menewaskan sedikitnya 23.469 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

WHO mengatakan pekan ini bahwa hanya 15 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, sebagian besar berada di wilayah selatan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas