Hadiri Wisuda Tahfid-Tahsin, Cucun Dorong Peran Pesantren dalam Mencerdaskan Generasi Penerus Bangsa
Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal menghadiri Wisuda Tahfid
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal menghadiri Wisuda Tahfid dan Tahsin Quran Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2, di Aston Hotel, Kabupaten Cirebon, Minggu (22/12/2024).
Cucun secara khusus menyambut positif pengasuh Ponpes Bina Insan Mulia 2, KH Imam Jazuli yang sudah membuat role model Pesantren dengan memadukan tradisi klasik dan modern secara inovatif. Menurutnya perpaduan ini menjadikan kualitas SDM lulusan Pesantren tersebut unggul dan berkarakter.
"Saya jujur mengapresiasi KH. Imam Jazuli yang sudah membuat role model Pesantren perpaduan klasik dan modern, karakter santri dikolaborasi dengan sistem pendidikan modern ini bagus sekali, berbagai bahasa dipelajari sehingga lulusannya bisa diterima diberbagai negara," ujar Cucun.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, role model ponpes tersebut sudah sepatutnya dikembangkan dan diikuti oleh Pesantren lain di Indonesia.
Menurutnya sistem pendidikan Pesantren tersebut menjadikan nilai-nilai Islam dan etika cultural sebagai basis pembentukan akhlak dan menitik beratkan pada substansi pengajaran yang dibutuhkan masyarakat.
"Dan kurikulum di Pesantren ini lebih banyak membekali keilmuan dan keahlian terapan. Tentu ini bagus, bagaimana nantinya para santri dapat benar-benar menjadi pemimpin bagi umat di masyarakat," katanya.
"Sekali lagi saya menyampaikan apresiasi dan atensi luar biasa kepada Pesantren Bina Insan Mulia ini bahwa negara menghargai bagaimana peran besar Pesantren ini membantu mencerdaskan generasi penerus bangsa," sambung Cucun.
Keberhasilan Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2 dalam mencetak para hafidz dan hafidzah tak lepas dari penerapan metode pembelajaran berbasis program yang dicetuskan oleh Pengasuh Pesantren sebagai revolusi inovatif.
Atas keberhasilan itu, Pesantren Bina Insan Mulia kerap dijuluki pesantren program.
Pembelajaran berbasis program berbeda dengan pembelajaran berbasis buku atau berbasis jenjang.
Baca juga: Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Hadiri Puncak Olimpiade Santri Nusantara Zona III Jabar
Pembelajaran berbasis program menerapkan target kinerja yang jelas, menuntut fokus dan disiplin, dan pendampingan yang optimal dalam sebuah program. Karena itu, pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.