Houthi Bersumpah Balas AS dan Inggris, usai Yaman Dibombardir dengan 73 Serangan hingga 5 Tewas
Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang Yaman. Serangan itu malah memperburuk situasi. Kelompok pemberontakan Houthi pun beri ancaman.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Houthi Yaman memberikan ancaman untuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, usai kedua negara tersebut membombardir Yaman, Kamis (11/1/2024).
Houthi mengatakan bahwa semua kepentingan Amerika-Inggris telah menjadi target yang sah bagi pasukannya, atau dengan kata lain sah untuk diserang, bunyi pernyataan kelompok itu, Jumat (12/1/2023).
Dewan Politik Tertinggi Houthi, menyebut 'agresi Amerika-Inggris' itu berbahaya dan terang-terangan, sifatnya ilegal dan tidak dapat dibenarkan.
Kelompok Houthi bersumpah akan membalas AS dan Inggris.
Dan menyebut bahwa semua kepentingan Amerika-Inggris telah menjadi sasaran sah angkatan bersenjata Yaman, mengutip Anadolu Agency.
Hal ini juga sebagai tanggapan atas agresi langsung dan yang mereka nyatakan terhadap Republik Yaman.
Menurut saluran TV Al-Masirah, yang berafiliasi dengan kelompok Houthi, ibu kota Yaman, Sanaa, telah menjadi sasaran serangan AS.
Baca juga: Houthi Ngamuk seusai AS dan Inggris Bombardir Yaman: Musuh Siap-siap Tanggung Konsekuensi Serius
Secara terpisah, kantor berita Saba, yang juga berafiliasi dengan Houthi, melaporkan bahwa pesawat AS dan Inggris melakukan serangan udara di provinsi Sanaa dan Al Hudaydah, Sa'ada dan Dhamar.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah pemimpin kelompok Houthi di Yaman, Abdul Malik al-Houthi, memberikan peringatan terhadap siapapun yang memulai peperangan dengan Yaman.
Abdul Malik al-Houthi memperingatkan, bahwa siapa pun yang mengambil risiko melakukan tindakan militer terhadap Yaman akan membayar akibatnya, mengutip Anadolu Agency.
Termasuk upaya 'agresi militer' AS, jika itu terjadi pihaknya menyebut Houthi tidak akan membiarkannya.
Baca juga: Rusia Kritik Tajam AS dan Inggris seusai Bombardir Yaman, Sebut Malah Memperburuk Situasi
73 Serangan hingga 5 Tewas
Kelompok Houthi Yaman mengumumkan pada hari Jumat bahwa pasukan AS dan Inggris melancarkan 73 serangan di Yaman, menewaskan lima pejuangnya.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Saree, mengatakan serangan Amerika-Inggris, itu konteks dukungan terhadap kelanjutan kejahatan Israel di Gaza.
Saree mengatakan, serangan itu menargetkan ibu kota Sanaa, gubernuran Hodeidah, Taiz, Hajjah, dan Saada.
Serangan-serangan ini mengakibatkan kematian lima pejuang Houthi dan melukai enam lainnya, tambah juru bicara tersebut.
Soal serangan AS dan Inggris menargetkan beberapa situs Houthi di kota-kota Yaman yang dikuasai oleh kelompok yang didukung Iran dan menyusul serangkaian serangan Houthi di Laut Merah terhadap kapal-kapal yang menuju Israel.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa ia memerintahkan serangan tersebut.
Kata Biden, serangan itu sebagai tanggapan langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional di Laut Merah.”
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)