Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Al-Qassam Sukses Targetkan 4 Tank Merkava dan Kapal Induk Israel Pakai Rudal Al-Yassin 105

Brigade Al-Qassam berhasil menargetkan dan menyerang helikopter, tank Merkava, dan kapal induk Israel.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Al-Qassam Sukses Targetkan 4 Tank Merkava dan Kapal Induk Israel Pakai Rudal Al-Yassin 105
BNN News
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam. Pada Sabtu (13/1/2024), Al-Qassam mengumumkan kesukesannya menargetkan helikopter, tank Merkava, dan kapal induk Israel. 

TRIBUNNEWS.com - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, tengah menargetkan sejumlah kendaraan militer pasukan pendudukan Israel di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (13/1/2024), Al-Qassam mengatakan mereka baru saja menargetkan helikopter milik Israel di timur kota Khan Younis.

"Kami berhasil menyerang dan menargetkan helikopter Israel di timur kota Khan Younis di selatan Jalur Gaza menggunakan rudal permukaan-ke-udara," kata Al-Qassam, dalam laporan media Iran, Mehr News.

Lebih lanjut, Al-Qassam mengungkapkan pihaknya juga tengah menargetkan empat tank Merkava milik Israel dan sebuah kapal induk militer yang juga berada di timur Khan Younis.

Dalam operasi itu, Al-Qassam menggunakan rudal Al-Yassin 105.

Meski belum merinci secara detail, Al-Qassam kabarnya telah menargetkan satu buldoser D9 militer Israel, serta 'menghilangkan' tiga pasukan Infanteri dan dua prajurit pasukan pendudukan Israel.

Operasi Al-Qassam ini terjadi di tengah dukungan dan persetujuan Amerika Serikat (AS) yang terus-menerus terhadap Israel.

BERITA REKOMENDASI

Dukungan itu memungkinkan Israel melakukan pembantaian yang lebih keji terhadap warga sipil tak berdaya di Gaza.

Selain itu, keterlibatan negara-negara Barat dan beberapa rezim Arab, serta sikap diam dan tidak adanya tindakan dari mereka untuk memperjuangkan kebebasan Palestina, semakin memperburuk penderitaan yang dialami warga sipil di Gaza, menurut TV Al-Manar.

Laporan dari media Palestina mengungkapkan penembakan artileri yang intens dan bentrokan terus terjadi di berbagai wilayah di Khan Younis tengah dan selatan.

Selain itu, konfrontasi yang diiringi kekerasan, meletus antara kelompok perlawanan Palestina dan pasukan Israel di timur Deir al-Balah.

Baca juga: Al-Qassam Umumkan Kesuksesan Lawan Israel selama Seminggu, Kirim Rudal ke Tel Aviv

Israel Hadapi Situasi Sulit

Sementara itu, Israel saat ini tengah menghadapi situasi sulit.


Selain kekalahan beruntun di Gaza, Israel tengah menghadapi gugatan genosida oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda.

Terkait gugatan itu, jurnalis dan penulis Israel untuk media Yedioth Ahronoth Israel, Nadav Eyal, melaporkan Afrika Selatan telah menyerahkan bukti terperinci ke ICJ.

Tak hanya itu, bukti-butki tersebut, lapor Eyal sangat terorganisir dan penuh dengan fakta.

“Tidak ada gunanya menyangkal hal ini. Itu adalah hari yang berat bagi Negara Israel di Den Haag."

"Salah satu hari terberat, secara diplomatis, sejak pecahnya perang," katanya menambahkan dalam artikel.

Ia menggambarkan situasi sulit yang dihadapi Israel dalam pengadilan Internasional dengan menyebut tuduhan genosida yang dilayangkan mulai mendapat atensi luas karena upaya dan bukti dari Afrika Selatan.

“Tidak ada gunanya menyangkal hal ini: dalam arti tertentu, Israel telah kalah dalam situasi ini, segera setelah situasi ini dimulai."

"Bahkan, jika Aharon Barak (perwakilan Israel di ICJ) berhasil meyakinkan hakim lainnya untuk tidak mengeluarkan perintah sementara."

"'Kerusakan' (kekalahan) terjadi segera setelah diskusi dan perhatian internasional dimulai, dan segera setelah media internasional mulai membahas pertanyaan apakah Israel melakukan genosida di Gaza atau tidak," tutur dia.

Baca juga: Usai AS Serang Yaman, CENTCOM Umumkan 2 Pasukan AL Amerika Hilang: Operasi Pencarian Berlangsung

ICJ menutup sidang di Den Haag pada Jumat, dimana Afrika Selatan mengklaim “niat genosida” terhadap Israel dalam perangnya di Gaza.

Dilansir AlJazeera, Israel menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai “pencemaran nama baik”.

Turki menyediakan dokumen untuk kasus ini, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, seraya menambahkan dia yakin Israel akan dihukum dalam kasus tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudea,u mengatakan negaranya tidak menerima premis kasus Afrika Selatan dan tuduhan palsu terhadap Israel.

Lalu, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, telah menyuarakan dukungannya terhadap kasus tersebut.

Ia juga mengatakan Amman siap menyerahkan dokumen hukum dan hadir di pengadilan jika kasus tersebut dilanjutkan.

Sebagai informasi, gugatan yang diajukan Afrika Selatan ke ICJ terhadap Israel mendapat dukungan negara Arab dan negara-negara secara internasional.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Hasiolan P)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas