Qatar Hentikan Lalu Lintas Kapal Tanker LNG di Laut Merah, Suplai Gas ke Eropa Terhambat?
Pemboman Yaman yang dipimpin AS pekan lalu kini mempengaruhi rantai pasokan energi di dunia.
Penulis: Muhammad Barir
Qatar Hentikan Lalu Lintas Kapal Tanker LNG di Laut Merah, Suplai Gas ke Eropa Terhambat?
TRIBUNNEWS.COM- Pemboman Yaman yang dipimpin AS pekan lalu kini mempengaruhi rantai pasokan energi di dunia.
QatarEnergy milik negara menghentikan pengiriman kapal tanker gas alam cair (LNG) melalui Selat Bab al-Mandeb menyusul dimulainya pemboman koalisi pimpinan AS di Yaman pekan lalu.
Menurut data pelacakan kapal yang dikumpulkan oleh Bloomberg, Qatar telah menghentikan setidaknya lima kapal LNG miliknya yang menuju jalur strategis di pantai Yaman sejak Jumat, sehari setelah pemboman AS dimulai.
Tiga kapal terhenti di lepas pantai Oman, satu kapal masih berada di Laut Merah di utara Bab al-Mandab, dan satu lagi masih berada di Mediterania dekat Terusan Suez.
Qatar adalah eksportir LNG terbesar di dunia dan sumber gas yang signifikan bagi Eropa. Namun penghentian perjalanan ke Laut Merah sepertinya tidak akan menyebabkan kekurangan di Eropa, meskipun saat ini sedang memasuki bulan-bulan musim dingin yang paling dingin, Bloomberg melaporkan.
Baca juga: Serangan AS dan Koalisinya terhadap Houthi Kebanyakan Gagal, Laut Merah akan Tetap Panas
Negara-negara Eropa saat ini memiliki stok LNG yang cukup di tengah lemahnya permintaan industri. Harga LNG berada pada level terendah dalam enam bulan.
Keputusan Qatar diambil setelah koalisi pimpinan AS dan Inggris memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan di Laut Merah, tempat pasukan Yaman pimpinan Ansarallah menargetkan kapal-kapal komersial yang terkait dengan Israel. Ini termasuk kapal milik Israel dan kapal yang melakukan perjalanan ke pelabuhan Israel.
Ansarallah melakukan serangan tersebut sebagai respons terhadap perang brutal Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 23.000 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, dan dianggap oleh banyak orang sebagai genosida.
Namun pasukan Yaman belum menargetkan kapal yang membawa minyak atau LNG di Laut Merah.
Pada tanggal 31 Desember, helikopter AS menenggelamkan tiga kapal angkatan laut Yaman, menewaskan sepuluh orang. Pemboman AS menargetkan Yaman pada hari Kamis, menewaskan lima orang. AS melancarkan serangan tambahan pada Sabtu pagi, menghantam pangkalan militer di dekat bandara di ibu kota, Sanaa, dan lokasi radar.
Bloomberg menambahkan bahwa keputusan Qatar untuk menghentikan transit melalui Laut Merah, dan memilih melakukan perjalanan di sekitar ujung selatan Afrika, menyoroti peningkatan tajam risiko setelah serangan yang dipimpin AS.
(Sumber: The Cradle)