23.000 Warga Palestina di Gaza Tewas oleh Serangan Israel, Menlu Retno: Indonesia Tak Akan Diam
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan berbicara di ICJ pada 19 Februari 2024 mendatang.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi mengatakan, diplomasi Indonesia untuk membela Palestina yang saat ini masih terus dijajah Israel belum surut.
Sejak pecah perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, sudah lebih dari 23 ribu warga Palestina di Gaza meninggal. Puluhan ribu lainnya luka-luka.
"Tiga bulan sejak mulainya konflik, tingkat kematian tertinggi kita lihat ada di Gaza, sekitar 23 ribu penduduk Palestina tewas," kata Retno dalam diskusi pakar "Advisory Opinion di Mahkamah Internasional" di Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Selain warga sipil, petugas medis dan fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Indonesia, turut diserang Israel.
Wabah penyakit juga mulai mengancam para pengungsi.
"Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan. Karena itu, diplomasi Indonesia untuk Palestina belum lah selesai,"ujar dia.
Mantan dubes RI di Belanda ini menerangkan bahwa Diplomasi Indonesia harus terus berlanjut.
"Baik dari sisi politik, ekonomi, kemanusiaan, dan juga hukum internasional, hingga Bangsa Palestina dapat menikmati kemerdekaan yang sepenuh-penuhnya," jelas Retno.
Baca juga: Kejam, Israel Halangi Pengiriman Obat-obatan dan BBM ke Gaza Utara
Indonesia pun telah siap untuk membela Palestina di Mahkamah Internasional (ICJ).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan berbicara di ICJ pada 19 Februari 2024 mendatang. Indonesia akan memberikan Advisory Opinion (nasehat hukum) untuk perkuat posisi hukum Palestina.
Retno menerangkan, ini adalah upaya Indonesia agar hukum internasional ditegakkan.
Baca juga: Hamas Dituduh Pakai Senjata Selundupan dari Iran, Rusia dan Korut Diselundupkan Via Mesir
"Pendudukan Palestina oleh Israel yang sudah berlangsung lebih dari 70 tahun tidak akan menghapuskan hak rakyat Palestina untuk merdeka," tuturnya.
Tampilnya Indonesia di depan Mahkamah Internasional akan melengkapi berbagai langkah diplomasi Indonesia dalam mendukung perjuangan Bangsa Palestina.
"Dalam tiga bulan sejak konflik meletus, Diplomasi Indonesia tidak tinggal diam dan terus menggalang dukungan untuk Palestina," ujar Retno.