Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant: Gaza Akan Diperintah Rakyat Palestina setelah Perang

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan bahwa rakyat Palestina akan memerintah Jalur Gaza setelah perang Israel-Hamas berakhir.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant: Gaza Akan Diperintah Rakyat Palestina setelah Perang
Alberto PIZZOLI / AFP
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS, di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan bahwa rakyat Palestina akan memerintah Jalur Gaza setelah perang Israel-Hamas berakhir. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa rakyat Palestina akan memerintah Jalur Gaza setelah perang Israel-Hamas berakhir.

Gallant mengatakan pernyataan tersebut pada Senin (15/1/2024).

"Orang-orang Palestina tinggal di Gaza dan oleh karena itu rakyat Palestina akan memerintahnya di masa depan," kata Gallant pada konferensi pers, dikutip dari Al Arabiya.

"Pemerintahan Gaza di masa depan harus tumbuh dari Jalur Gaza," urai Yoav Gallant.

Pada akhir perang, Gallant melanjutkan, tidak akan ada ancaman militer dair Gaza.

"Hamas tidak akan bisa memerintah dan berfungsi sebagai kekuatan militer di Jalur Gaza," papar Menteri Pertahanan Israel itu.

Gallant menegaskan bahwa pemerintahan masa depan (di Jalur Gaza) akan menjadi alternatif sipil.

Berita Rekomendasi

Ia bersikeras bahwa di masa depan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) punya kebebasan beroperasi dengan tujuan melindungi warga negara Israel.

Kedudukan Hamas dan Fatah

Sebagai pengingat, Gaza berada di bawah kendali kelompok Hamas.

Hamas telah menguasai Jalur Gaza sejak memenangkan pemilu Palestina tahun 2006.

Baca juga: Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Siap Sambut Pemerintahan Tunggal Palestina untuk Memerintah Gaza

Kemudian, bentrokan sengit dengan Partai Fatah pecah.

Sementara itu, Otoritas Palestina (PA) yang dikelola Fatah mempertahankan kendali administrasi di Tepi Barat.

Fatah sendiri merupakan faksi yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Sejak konflik 2006, berbagai upaya rekonsiliasi antarfaksi telah gagal.

Presiden Palestina Mahmud Abbas memegang plakat yang menunjukkan peta sejarah Palestina (dari kiri ke kanan), rencana pembagian Palestina oleh PBB pada tahun 1947, perbatasan antara wilayah Palestina dan Israel pada tahun 1948-1967, dan peta terkini wilayah Palestina tanpa wilayah Israel dan permukiman yang dicaplok, saat ia menghadiri pertemuan darurat Liga Arab yang membahas proposal penyelesaian konflik Timur Tengah yang ditengahi AS di markas liga di ibu kota Mesir, Kairo, pada 1 Februari 2020.
Presiden Palestina Mahmud Abbas memegang plakat yang menunjukkan peta sejarah Palestina (dari kiri ke kanan), rencana pembagian Palestina oleh PBB pada tahun 1947, perbatasan antara wilayah Palestina dan Israel pada tahun 1948-1967, dan peta terkini wilayah Palestina tanpa wilayah Israel dan permukiman yang dicaplok, saat ia menghadiri pertemuan darurat Liga Arab yang membahas proposal penyelesaian konflik Timur Tengah yang ditengahi AS di markas liga di ibu kota Mesir, Kairo, pada 1 Februari 2020. (KHALED DESOUKI / AFP)

Sambut Pemerintahan Tunggal

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas