Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jerman akan Memasok Peluru Tank untuk Israel, Jumlah Korban Tewas di Gaza Hampir 25.000

Pemerintah Jerman berencana untuk memasok Israel dengan peluru tank ketika jumlah korban tewas di Gaza mendekati 25.000.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Jerman akan Memasok Peluru Tank untuk Israel, Jumlah Korban Tewas di Gaza Hampir 25.000
JACK GUEZ / AFP
Tank tempur Israel mengambil posisi di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 17 Januari 2024, 

Jerman akan Memasok Peluru Tank untuk Israel, Jumlah Korban Tewas di Gaza Hampir 25.000

TRIBUNNEWS.COM- Pemerintah Jerman berencana untuk memasok Israel dengan peluru tank ketika jumlah korban tewas di Gaza mendekati 25.000.

Berlin juga telah mengumumkan niatnya untuk melakukan intervensi terhadap kasus Israel dalam kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Bukan hanya membela Israel dari kasus genosida di Gaza, Jerman juga akan memasok Peluru Tank untuk Israel, saat jumlah Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza mendekati angka hampir 25.000.

Pejabat pemerintah Jerman secara mendasar telah menyetujui di balik layar untuk memasok ribuan butir amunisi presisi 120 milimeter kepada Israel untuk memicu perang di Gaza, menurut laporan Der Spiegel.

Sejak menerima permintaan Israel untuk proyektil tank pada bulan November, Kanselir, Departemen Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perekonomian telah mengadakan pembicaraan untuk memenuhi permintaan tersebut.

“Perusahaan pertahanan Jerman tidak mampu mengirimkan amunisi yang diminta dalam waktu singkat, dan kementerian telah memulai rencana untuk menyediakan amunisi ini dari persediaan tentara Jerman sendiri,” harian Jerman melaporkan pada 16 Januari.

BERITA REKOMENDASI

Setelah selesai, kesepakatan tersebut akan menandai pengiriman senjata publik pertama dari Berlin ke Tel Aviv sejak dimulainya kampanye pembersihan etnis Israel di Gaza. Der Spiegel melaporkan bahwa Jerman sejauh ini terutama memasok pasokan medis dan peralatan pelindung kepada Israel.

“Kedua belah pihak sepakat untuk bungkam mengenai permintaan pengiriman senjata mematikan karena Israel tidak ingin mengambil kesimpulan apa pun mengenai kemampuan militernya,” ungkap laporan tersebut.

Menanggapi berita tersebut, para pejabat Hamas mengecam Berlin, dengan mengatakan bahwa mengirimkan peluru tank ke Israel akan mengubah Jerman menjadi mitra langsung dalam perang melawan rakyat kami di Gaza.

“Tampaknya Jerman mereproduksi sejarahnya yang penuh dengan dosa terhadap kemanusiaan. Jerman tidak terpengaruh oleh pelajaran yang ada di masa lalu,” tambah pernyataan itu.

Jerman mendapat kecaman pekan lalu setelah para pejabat mengumumkan niat mereka untuk melakukan intervensi atas nama Israel sebagai pihak ketiga dalam kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang diajukan oleh Afrika Selatan.

“Jerman memilih untuk membela Israel di ICJ atas tindakan genosida dan mengerikan yang dilakukan pemerintah Israel terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza dan Wilayah Palestina yang diduduki,” kata Presiden Namibia, Hage Geingob, melalui media sosial, mengingatkan Berlin akan kekejaman yang dilakukan bangsanya. dilakukan terhadap masyarakat adat Herero dan Nama.

“Di tanah Namibia, Jerman melakukan genosida pertama pada abad ke-20 pada tahun 1904-1908, yang menyebabkan puluhan ribu warga Namibia yang tidak bersalah tewas dalam kondisi yang paling tidak manusiawi dan brutal. Pemerintah Jerman belum sepenuhnya menebus genosida yang dilakukannya,” bunyi pernyataan tersebut, seraya menuduh Berlin tidak mampu mengambil pelajaran dari sejarah mengerikan tersebut.”

“Jerman tidak dapat secara moral menyatakan komitmennya terhadap Konvensi PBB melawan genosida, termasuk penebusan dosa atas genosida di Namibia, namun pada saat yang sama mendukung holocaust dan genosida di Gaza,” tambah Geingob.

Ketika tersiar kabar tentang niat Jerman untuk memasok ribuan peluru tank ke Israel, jumlah korban tewas di Jalur Gaza yang terkepung mencapai 24.448 orang setelah 103 hari pertempuran. Hampir dua pertiga dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas