AS-Inggris 4 Kali Sepekan Bombardir Sasaran yang Sama, Tak Heran akan Lebih Banyak Serangan Balasan
Koalisi AS dan Inggris mengebom Yaman untuk Keempat kalinya dalam satu minggu. AS juga kembali menetapkan Ansarallah di Yaman sebagai teroris.
Penulis: Muhammad Barir
AS-Inggris 4 Kali Sepekan Serang Sasaran Sama di Yaman, Tak Heran akan Lebih Banyak Serangan Balasan
TRIBUNNEWS.COM- Koalisi AS dan Inggris mengebom Yaman untuk Keempat kalinya dalam satu minggu. AS juga kembali menetapkan kelompok perlawanan Ansarallah di Yaman sebagai kelompok teroris global atas operasi mereka terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Pesawat-pesawat tempur AS dan Inggris kembali membom Yaman pada dini hari tanggal 18 Januari, menandai serangan keempat terhadap negara termiskin di dunia Arab dalam waktu kurang dari seminggu.
“Pasukan Komando Pusat AS (CENTCOM) melakukan serangan terhadap 14 rudal Houthi yang didukung Iran yang dimuat untuk ditembakkan di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.
“Rudal-rudal yang berada di jalur peluncuran ini menghadirkan ancaman nyata terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut dan dapat ditembakkan kapan saja, sehingga mendorong pasukan AS untuk menggunakan hak dan kewajiban yang melekat pada mereka untuk membela diri.”
Serangan AS dan Inggris menargetkan provinsi Hodeidah, Taiz, Dhamar, al-Bayda, dan Saada. Seorang pejabat Yaman mengatakan kepada Al-Mayadeen bahwa pesawat-pesawat barat menyerang sasaran yang sama pada agresi mereka sebelumnya.
Sekretaris Pers Pentagon, Pat Ryder mengatakan sebelumnya bahwa tidak mengherankan jika serangan terhadap Yaman ini hanya menimbulkan lebih banyak serangan balasan dari Sanaa.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengomentari serangan hari Kamis tersebut, dengan mengatakan: “PBB tidak memberikan hak kepada AS untuk menyerang Yaman, seperti Libya, ini merupakan penyimpangan dari hukum.”
Baca juga: Houthi: AS Sebut Houthi Sebagai Teroris, Itu Takkan Menghalangi Upaya Mereka untuk Membela Palestina
Angkatan bersenjata Yaman mengumumkan pada 17 Januari sebuah serangan terhadap kapal milik AS untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza.
“Angkatan laut Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi penargetan terhadap kapal Amerika (GENCO Picardy) di Teluk Aden dengan beberapa rudal angkatan laut,” Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Saree menambahkan bahwa angkatan bersenjata Yaman tidak akan ragu untuk menargetkan semua sumber ancaman di Laut Arab dan Laut Merah dalam hak yang sah untuk membela Yaman dan terus mendukung rakyat Palestina yang tertindas.
Serangan hari Kamis di Yaman terjadi satu hari setelah AS menetapkan kembali Ansarallah sebagai Kelompok Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus. Alasan yang diberikan adalah operasi yang dilakukan Yaman terhadap kapal-kapal terkait Israel sebagai solidaritas terhadap perlawanan di Gaza.
“Ansarallah ditunjuk karena telah melakukan atau mencoba melakukan, menimbulkan risiko signifikan untuk melakukan atau berpartisipasi dalam pelatihan untuk melakukan tindakan terorisme yang mengancam keamanan warga negara Amerika Serikat atau keamanan nasional, kebijakan luar negeri, atau perekonomian Amerika. Serikat. Penunjukan ini dan lisensi umum terkait akan berlaku efektif pada 16 Februari 2024," bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri.
Houthi: Label Teroris Tak akan Menghalangi Upaya Mereka Membela Palestina
Houthi mengatakan upaya Amerika Serikat menyebut mereka sebagai teroris global tidak akan menghalangi dukungan mereka melakukan berbagai upaya untuk membela Palestina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.