Militer AS Kembali Luncurkan Rudal ke Situs Houthi Yaman, Targetkan 14 Peluncur Rudal
Pihak militer AS kembali menluncurkan rudal ke situs-situs yang dikuasai Houthi Yaman. Rudal AS tersebut menargetkan 14 peluncur rudal milik Houthi.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Militer Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan gelombang serangan rudal yang diluncurkan melalui kapal perang dan kapal selam ke arah situs-situs yang dikuasai Houthi Yaman pada Rabu (17/1/2024).
Serangan AS ini menandai keempat kalinya dalam beberapa hari menargetkan Houthi Yaman.
Rudal ini diluncurkan dari Laut Merah dan mengenai 14 peluncur rudal yang dianggap Komando Pusat AS sebagai ancaman.
Serangan tersebut menyusul pengumuman resmi dari pihak AS bahwa Houthi Yaman kembali masuk ke dalam daftar teroris global yang ditetapkan secara khusus, dikutip dari AP News.
"Pasukan melakukan serangan terhadap 14 rudal Houthi yang didukung Iran yang dimuat untuk ditembakkan di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman," kata Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataan.
"Rudal-rudal yang berada di jalur peluncuran ini menghadirkan ancaman nyata terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut dan dapat ditembakkan kapan saja, sehingga mendorong pasukan AS untuk menggunakan hak dan kewajiban yang melekat pada mereka untuk membela diri," lanjut pernyataan tersebut.
Meski ada sanksi dan serangan militer dari AS, Houthi Yaman tetap terus melanjutkan kampanye mereka terhadap kapal komersial dan militer.
Baca juga: Layanan Kesehatan di Gaza Hancur Lebur Setelah 3 Bulan Diinvasi Israel
Insiden terbaru terjadi pada hari Rabu ketika sebuah drone serang satu arah diluncurkan dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menghantam M/V Genco Picardy yang berbendera Kepulauan Marshall, dimiliki dan dioperasikan oleh AS, di Teluk Aden.
AS juga telah memperingatkan Iran untuk berhenti memberikan senjata kepada kelompok Houthi.
AS telah berusaha menghindari eskalasi besar-besaran di wilayah tersebut ketika kekhawatiran meningkat atas konflik antara Israel dan Hamas di Gaza yang meluas ke wilayah tersebut.
Dan meskipun Houthi mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan protes terhadap kampanye militer Israel di Gaza – serta pasukan AS dan koalisi yang sering melakukan serangan di Irak dan Suriah, serta pertempuran Israel dan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon – Pentagon pada hari Rabu bersikeras bahwa konflik Israel-Hamas belum meluas.
Baca juga: Rudal Jelajah Houthi Hantam Kapal Amerika Ginko Picardie di Teluk Aden: Ini untuk Rakyat Palestina
"Jelas ada ketegangan di Timur Tengah. Ada ketegangan di sana sejak konflik Israel-Hamas dimulai."
"Tapi untuk menjawab pertanyaan Anda, tidak, saat ini kami menilai pertarungan antara Israel dan Hamas masih terus terkendali di Gaza," kata juru bicara Pentagon, Mayjen Pat Ryder, dikutip dari CNN.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN sebelumnya bahwa secara total, serangan minggu lalu menghancurkan sekitar sepertiga dari keseluruhan kemampuan ofensif Houthi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.