Militer AS Kembali Luncurkan Rudal ke Situs Houthi Yaman, Targetkan 14 Peluncur Rudal
Pihak militer AS kembali menluncurkan rudal ke situs-situs yang dikuasai Houthi Yaman. Rudal AS tersebut menargetkan 14 peluncur rudal milik Houthi.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
Para pejabat sejak itu mengatakan bahwa mereka memperkirakan akan ada pembalasan dari kelompok Houthi.
Ternyata benar, pada hari Senin, yang tampaknya merupakan pertama kalinya sebuah kapal milik dan dioperasikan AS dihantam oleh Houthi, sebuah kapal kargo – M/V Gibraltar Eagle – dihantam oleh rudal balistik anti-kapal.
Pada hari Selasa, Houthi meluncurkan rudal balistik anti-kapal ke jalur pelayaran internasional di Laut Merah Selatan.
Inggris Desak Iran untuk Hentikan Dukungan
Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron mendesak Iran untuk menghentikan dukungannya kepada milisi Houthi di Yaman.
"Iran harus berhenti memasok senjata dan intelijen kepada Houthi dan menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan serangan Houthi di Laut Merah," kata Cameron, dikutip dari Al Arabiya.
Baca juga: Tak Hanya Pasok Senjata, Korut Dilaporkan Latih Pejuang Hamas, Hizbullah, & Houthi
"Iran juga harus berhenti menggunakan situasi regional sebagai alasan untuk bertindak ceroboh dan melanggar kedaulatan negara lain. Saya menjelaskan hal ini kepada FM Hossein Amir-Abdollahian," lanjutnya.
Inggris pekan lalu bergabung dengan AS dalam menyerang pangkalan Houthi di Yaman yang menurut mereka digunakan untuk melancarkan serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan kepada parlemen pada hari Senin bahwa 13 target yang direncanakan, termasuk pangkalan drone dan rudal jelajah, berhasil dihancurkan.
Sunak dan Cameron sama-sama mengatakan serangan itu dibenarkan, proporsional dan sah, meskipun ada kritik dari musuh lama Iran dan Rusia, serta sesama anggota NATO, Turki.
Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap Gaza, tempat militan Hamas yang didukung Iran telah berperang dengan Israel selama lebih dari tiga bulan.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.