Netanyahu Tolak Sepihak Rencana Para Menteri Israel Mau Negoisasi Pembebasan Tawanan dengan Hamas
Netanyahu menolak usulan ini secara sepihak tanpa koordinasi dengan anggota kabinetnya. Hamas dilaporkan mengajukan syarat diakhirinya Perang Gaza
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Netanyahu Tolak Sepihak Rencana Para Menteri Israel Mau Negoisasi Pembebasan Tawanan dengan Hamas
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel dilaporkan menyiapkan proposal untuk memulai perundingan baru dengan kelompok Pembebasan Palestina Hamas, untuk pembebasan tawanan Israel di Jalur Gaza.
Namun proposal yang dirancang para menteri di kabinet Israel itu ditolak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Channel 13 Israel melaporkan, para menteri Israel yang tidak disebutkan namanya, telah menguraikan kerangka umum kesepakatan dalam beberapa hari terakhir yang bertujuan untuk melaksanakan pembebasan tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas.
Baca juga: Menteri Keamanan Tinggalkan Kabinet, Media Israel: Paku Pertama dalam Peti Mati Netanyahu
Negosiasi diperkirakan akan dilanjutkan melalui mediator yang tidak disebutkan namanya, namun Netanyahu dilaporkan menolak langkah tersebut.
Seperti yang diberitakan media tersebut, Netanyahu menolak usulan ini secara sepihak tanpa koordinasi dengan anggota kabinetnya.
"Keputusan untuk menolak usulan tersebut, diambil tanpa koordinasi dengan menteri kabinet perang Benny Gantz dan Gadi Eisenkot.
Channel 13 juga melaporkan pernyataan dari pejabat politik yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim bahwa Netanyahu menghalangi upaya menuju kesepakatan pembebasan para sandera.
Hamas Minta Israel Akhiri Perang
Mengenai perundingan tersebut, kantor Netanyahu mengatakan syarat yang diminta oleh Hamas, yang ditolak mentah-mentah oleh perdana menteri, adalah mengakhiri perang.
Israel mengklaim, Hamas telah menahan 136 warga Israel di Gaza sejak 7 Oktober, sementara Hamas menuntut gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Israel yang ditahan.
Tentara Israel telah melakukan perang dahsyat di Gaza sejak 7 Oktober, yang mengakibatkan 24.448 kematian dan 61.504 luka-luka.
Konflik tersebut telah menyebabkan lebih dari 85 persen populasi di Jalur Gaza – sekitar 1,9 juta penduduk – mengungsi – menurut otoritas Palestina dan PBB.
(oln/ch13/almydn/*)