Analis: Mengapa Israel Sebar Narasi Propaganda bahwa Iran Terlibat Perang 7 Oktober?
Analis menguraikan pendapat mereka mengenai alasan Israel terus menyebarkan narasi palsu bahwa Iran terlibat dengan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Analis menguraikan pendapat mereka mengenai alasan Israel terus menyebarkan narasi palsu bahwa Iran terlibat dengan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Narasi propaganda Israel yang mengaitkan Iran dengan serangan Hamas lebih dari 100 hari kemarin memang cukup ramai dibicarakan.
Meski narasi propaganda ini mulai surut dibahas, tapi topik mengenai narasi palsu itu belum sepenuhnya dilupakan.
Hari demi hari, narasi propaganda Israel makin disempurnakan dengan situasi di lapangan.
Iran, yang digembor-gemborkan mendukung Hamas, tidak pernah dengan tegas membantah tuduhan seperti ini.
Teheran melihat Hamas sebagai sekutu regional, terlepas dari apa yang dipikirkan negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) tentang Hamas.
Bagi Teheran, Hamas, dan banyak organisasi lainnya (di Palestina khususnya), adalah sebuah gerakan yang memiliki garis politik dan ideologi, serta prinsip-prinsip politik tertentu.
Secara obyektif, hal ini tidak berbeda dengan Barat yang membanggakan nilai-nilai yang sama dengan Ukraina.
Selain itu, dalam konteks regional, Hamas bukan satu-satunya sekutu Teheran, ada juga Hizbullah Lebanon dan kelompok lain di Irak dan Yaman.
Beberapa kelompok militan semacam itu, seperti di Irak dan Lebanon, memiliki sayap militer yang terkait dengannya dan umumnya cenderung anti-AS.
Namun hal ini tidak berarti bahwa mereka benar-benar teroris, seperti yang dilabeli oleh AS dan beberapa sekutunya.
Baca juga: Hari Ke-104 Perang Israel di Gaza, Terus-terusan Diserang, AS Labeli Houthi Kelompok Teroris Global
"Dalam kasus Yaman, situasinya sangat berbeda, mengingat fakta bahwa Ansar Allah, kelompok Houthi, muncul dalam perang saudara di negara tersebut dan sekarang menjadi sebuah pemerintahan, meskipun tidak sepenuhnya diakui sebagai pemerintahan," papar analis, yang dikutip dari MEM.
Pemerintah Israel dan Amerika, dalam upayanya mendiskreditkan Iran, menyebut sekutu Teheran sebagai “teroris”.
Dan biasanya penyebutan mereka diawali dengan kata “didukung Iran”.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.