AS Ubah Strategi Lawan Houthi, Tidak Lagi Sekedar Mencegat Rudal
Pasukan AS yang beroperasi di dekat Yaman sedang mengubah strategi dan kini menghancurkan ancaman Houthi sebelum mereka melancarkan serangan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan AS yang beroperasi di dekat Yaman tidak lagi menunggu hanya untuk menghalau serangan Houthi.
AS kini menyerang mereka terlebih dahulu bahkan sebelum rudal Houthi diluncurkan, Insider melaporkan.
Sebelumnya, AS menghabiskan waktu berbulan-bulan hanya untuk mencegat rudal dan drone tanpa memberikan balasan langsung terhadap Houthi.
Situasi berubah pada Kamis (11/1/2024) lalu, namun perubahan tersebut tampaknya tidak menghalangi kelompok militan yang didukung Iran tersebut.
Wartawan bertanya kepada Presiden AS Joe Biden apakah serangan terhadap Houthi berhasil.
“Nah, ketika Anda mengatakan ‘berhasil’, apakah mereka menghentikan Houthi? Tidak,” katanya, mengacu pada serangan tersebut.
"Tetapi apakah mereka akan melanjutkan? Ya."
Sejak AS melancarkan serangan balasan besar-besaran terhadap Houthi secara langsung minggu lalu, pasukan AS kini secara rutin menargetkan rudal Houthi yang berada di darat secara langsung, bukannya menunggu kelompok militan untuk meluncurkannya.
Pada hari Kamis (18/1/2024), Komando Pusat AS mengatakan pihaknya telah melakukan serangan terhadap dua rudal anti-kapal Houthi yang ditujukan ke Laut Merah Selatan yang bersiap untuk diluncurkan.
Pasukan AS mengidentifikasi rudal-rudal tersebut di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menetapkan bahwa rudal tersebut merupakan ancaman terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut, demikian bunyi siaran pers tersebut.
Sehari sebelumnya, situasi serupa terjadi.
Baca juga: Bantah Bawahannya, Joe Biden Akui Serangan AS Gagal Lumpuhkan Houthi di Laut Merah
Komando Pusat Amerika Serikat atau CENTCOM mengatakan bahwa mereka melakukan serangan terhadap 14 rudal Houthi yang disiapkan untuk ditembakkan di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman.
“Rudal-rudal yang berada di jalur peluncuran ini adalah ancaman nyata terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut dan dapat ditembakkan kapan saja, sehingga mendorong pasukan AS untuk menggunakan hak dan kewajiban mereka untuk mempertahankan diri,” tambah siaran pers pada hari Rabu.
Dalam semua kasus ini, AS bergerak secara proaktif, merendahkan pasukan Houthi, yang kini ditetapkan kembali sebagai teroris, dengan memprioritaskan serangan terlebih dahulu untuk menetralisir rudal sebelum diluncurkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.