Israel Tetap Tolak Usulan Berdirinya Negara Palestina Pasca Perang di Gaza
Israel tetap gagasan dari sekutu dekatnya, Amerika Serikat. tentang pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari skenario pasca perang di Gaza.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali penolakannya terhadap gagasan dari sekutu dekatnya, Amerika Serikat. tentang pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari skenario pasca perang di Gaza.
Sebaliknya, Netanyahu menegaskan akan melanjutkan serangan sampai Israel menyadari “kemenangan yang menentukan atas Hamas.”
Dia juga telah menyampaikan sikap Israel mengenai negara Palestina kepada para pejabat Amerika Serikat.
“Dalam pengaturan apa pun di masa depan. Israel memerlukan kendali keamanan atas seluruh wilayah di sebelah barat Sungai Yordan,” kata Netanyahu.
“Perdana menteri harus mampu mengatakan tidak kepada teman-teman kita,” tambahnya.
Amerika Serikat telah memveto resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. AS juga meminta Israel untuk mengurangi intensitas perangnya di Gaza, dan mengatakan pembentukan negara Palestina harus menjadi bagian dari “hari setelahnya”.
Menanggapi pernyataan Netanyahu, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Kirby mengatakan tidak akan ada pendudukan kembali di Gaza setelah perang.
John Kirby menekankan bahwa Pemerintah AS tetap berkomitmen pada solusi dua negara.
“Tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka panjang Israel untuk memberikan keamanan abadi," ujarnya.
Baca juga: Tiga Bulan Perang di Gaza, Benjamin Netanjahu Klaim Sukses Hancurkan 17 dari 24 Resimen Tempur Hamas
"Tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka pendek dalam membangun kembali Gaza dan membangun pemerintahan di Gaza serta memberikan keamanan bagi Gaza tanpa pembentukan negara Palestina,” kata John Kirby dalam sebuah pernyataan, Kamis (18/1/2024).
Baca juga: Layanan Kesehatan di Gaza Hancur Lebur Setelah 3 Bulan Diinvasi Israel
Meskipun ada perbedaan pendapat antara Amerika Serikat dan Israel, Kirby mengatakan dukungan Washington terhadap Israel tetap kuat.
Laporan Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber: Kontan