Maya Sherman, Ibu dari Tentara IDF Mengatakan Anaknya Mati karena Gas Beracun dari IDF di Terowongan
Maya, seorang Ibu dari Tentara IDF bernama Sersan Ron Sherman mengatakan anaknya tewas karena diracun oleh IDF saat berada di Terowongan di Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Maya, Ibu dari Tentara IDF, Ron Sherman Mengatakan Anaknya Diracun oleh IDF saat di Terowongan Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Maya, seorang Ibu dari Tentara IDF bernama Sersan Ron Sherman mengatakan anaknya tewas karena diracun oleh IDF saat berada di Terowongan di Gaza.
Sersan Ron Sherman ditemukan tewas saat berada di terowongan Gaza, tidak ada luka tembak. Hasil otopsi anaknya mengarah kepada anaknya mati karena diracun gas beracun oleh IDF saat sedang ditawan Terowongan di Gaza.
Ibu dari sandera yang tewas mengatakan putranya diracun oleh Tentara Israel di terowongan Gaza
Maya Sherman menuduh IDF telah membunuh putranya, tentara muda berusia 19 tahun yang ditawan oleh Hamas, dia membandingka cara kematiannya dengan kematian di kamar gas yang dilakukan oleh Nazi Jerman di masa lalu.
Maya Sherman, ibu dari seorang tentara Israel yang diculik oleh Hamas, dibawa ke Jalur Gaza dan meninggal saat ditawan, menuduh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah meracuni putranya, membandingkannya dengan kamar gas yang digunakan oleh Nazi Jerman pada masa Perang dunia II.
Baca juga: Israel Ingin Meracuni Pejuang Hamas dengan Gas, Racun IDF Malah Bunuh Tawanan Israel, Ibunya Protes
Menyusul pernyataan yang diterbitkan pada hari Rabu oleh IDF, yang menyatakan bahwa penyebab kematian Ron Sherman dan dua sandera lainnya yang terbunuh dalam situasi yang sama tidak dapat ditentukan, Maya berbagi pesan di Facebook yang mengatakan bahwa putranya, yang berusia 19 tahun, dibunuh oleh Israel di terowongan Hamas di Jabalya.
Ibu dari sandera yang tewas mengatakan putranya tewas diracun oleh Tentara Israel di terowongan Gaza
“Hasil penyelidikan: Ron dibunuh. Namun tidak oleh Hamas. Lihat ke arah Auschwitz dan hujan lebat, tapi tanpa Nazi dan tanpa Hamas (…) Tidak ada penembakan yang tidak disengaja, tidak ada laporan, [itu adalah] pembunuhan berencana [dan] pemboman dengan gas beracun”, tuduh Maya Sherman, dikutip oleh JerusalemPost.
Ibu dari sandera yang tewas mengatakan putranya diracuni oleh Tentara Israel di terowongan Gaza.
Jari-jarinya Remuk Saat Berusaha Menggali Terowongan untuk Bisa Lolos dari Gas Beracun
Menurut otopsi, jari-jari Sherman remuk saat mencoba melarikan diri dari terowongan yang tertutup.
“Mereka menemukan bahwa beberapa jarinya juga remuk, tampaknya karena upaya putus asa untuk keluar dari kuburan racun yang dikuburkan oleh IDF [tentara] ketika dia mencoba menghirup udara, namun dia hanya menghirup racun IDF,” kata Maya.
"Ron diculik karena kelalaian kriminal dari semua pejabat senior tentara dan pemerintah terkutuk yang memberi perintah untuk melenyapkannya guna menyelesaikan masalah dengan beberapa teroris."
“Tidak ada masa depan bagi negara ini jika ini yang mereka lakukan terhadap Anda [Ron] setelah mereka meninggalkan Anda pada hari Sabtu itu. Apa keputusannya jika putra Bibi ada di terowongan teroris atau cucu Gallant? Atau putra Hertzi Halevi? Apakah mereka juga akan diracuni dengan bom gas?”
Pihak militer mengungkapkan, pada jenazah kedua prajurit tersebut tidak terlihat adanya tanda-tanda luka benda tumpul atau tembakan. Tes toksikologi diminta untuk memastikan apakah gas beracun yang digunakan oleh tentara itulah yang membunuh kedua tentara tersebut.
Bukti terus bermunculan bahwa militer Israel membunuh banyak warga sipil dan tentaranya selama serangan Brigade Qassam tanggal 7 Oktober untuk mencegah mereka ditawan di Gaza. Hamas ingin menukar tawanan Israel dengan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
(Sumber: Jerusalem Post)