Pasukan Israel Hancurkan 1000 Masjid dan Puluhan Kuburan sejak 7 Oktober
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza menyebut pasukan Israel telah menghancurkan 1000 dari 1200 masjid yang ada di Jalur Gaza.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
![Pasukan Israel Hancurkan 1000 Masjid dan Puluhan Kuburan sejak 7 Oktober](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/masjid-hassaina-di-kota-gaza-kanan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel telah menghancurkan sedikitnya 1.000 masjid selama perang di Jalur Gaza dan merusak puluhan kuburan, kata para pejabat wilayah tersebut, dilansir PressTV.
Pusat Informasi Palestina mengutip pernyataan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza pada Minggu (21/1/2024).
“Pasukan pendudukan Israel telah menghancurkan lebih dari 1.000 dari 1.200 masjid di wilayah tersebut sejak 7 Oktober tahun lalu,” kata kementerian tersebut, sambil menambahkan bahwa rekonstruksi masjid-masjid tersebut akan menelan biaya sekitar $500 juta.
Kementerian itu menambahkan bahwa serangan Israel juga telah menghancurkan sejumlah gereja di Gaza, termasuk Gereja Ortodoks Yunani yang bersejarah, serta komite keagamaan Zakat, sekolah pengajaran Al-Qur'an, dan kantor pusat Bank Wakaf.
Pasukan Israel juga telah membunuh lebih dari 100 ulama, pengkhotbah, imam, dan muazin yang mengumandangkan azan, sejak awal serangan militer mereka, kata laporan itu.
Dalam konteks yang sama, kementerian tersebut menunjukkan bahwa agresi Israel telah menyebabkan penodaan dan penghancuran puluhan kuburan dan kuburan tempat mayat-mayat dicuri, yang dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia.
![Gambar yang diambil pada tanggal 6 Januari 2024 ini menunjukkan Masjid Al-Hassaina yang terkenal di Kota Gaza, rusak akibat pemboman Israel.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/masjid-al-hassaina-yang-terkenal-di-kota-gaza.jpg)
Israel memulai agresi militernya terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023 setelah Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan oleh gerakan perlawanan Hamas di wilayah tersebut.
Lebih dari 25.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam serangan militer Israel sejauh ini, sementara lebih dari 62.600 lainnya terluka.
Laporan baru ini muncul setelah penyelidikan lainnya oleh CNN, yang hasilnya dirilis pada hari Sabtu (20/1/2024).
Militer Israel dilaporkan membongkar setidaknya 16 pemakaman atau kuburan di Gaza, membuat batu nisan hancur, tanah berantakan dan bahkan dalam beberapa kasus, jasad terangkat.
Menurut hasil investigasi CNN, di Khan Younis, selatan Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) baru saja menghancurkan sebuah pemakaman pada Kamis (18/1/2024).
Baca juga: Setidaknya 16 Kuburan di Gaza Dibongkar Militer Israel: Batu Nisan Hancur, Tanah Obrak-abrik
IDF beralasan mencari jasad sandera yang dibawa Hamas pada 7 Oktober lalu.
CNN meninjau citra satelit dan rekaman media sosial yang menunjukkan penghancuran makam-makam oleh pasukan Israel.
Sebanyak 16 pemakaman tersebut terletak di lokasi berbeda-beda di Gaza.
Penghancuran situs keagamaan yang disengaja, seperti kuburan, melanggar hukum internasional.
Pakar hukum mengatakan kepada CNN bahwa tindakan Israel itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Seorang juru bicara IDF tidak dapat menjelaskan penghancuran 16 pemakaman yang koordinatnya diberikan oleh CNN.
Mereka hanya mengatakan bahwa militer terkadang “tidak punya pilihan lain” selain menargetkan kuburan yang diklaim digunakan oleh Hamas untuk tujuan militer.
IDF mengatakan menyelamatkan para sandera dan menemukan serta mengembalikan jenazah mereka adalah salah satu misi utamanya di Gaza, itulah sebabnya jenazah dipindahkan dari beberapa kuburan.
Namun dalam kasus lain, militer Israel tampaknya menggunakan kuburan sebagai markas militer.
![Citra satelit Pemakaman Shajaiya, di Kota Gaza, 31 Oktober 2023 (atas), 10 Januari 2024 (bawah)](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/citra-satelit-pemakaman-shajaiya-di-kota-gaza.jpg)
Analisis CNN terhadap citra satelit dan video menunjukkan bahwa buldoser Israel mengubah beberapa kuburan menjadi pos militer, meratakan petak-petak yang luas dan mendirikan tanggul untuk memperkuat posisi mereka.
Juru bicara IDF tidak menjelaskan mengapa sebagian besar kuburan dibuldoser untuk diubah menjadi pos militer atau mengapa kendaraan militer diparkir di tempat kuburan dulu berada.
“Kami memiliki kewajiban serius untuk menghormati orang yang sudah meninggal dan tidak ada kebijakan untuk membuat pos militer di luar kuburan,” kata juru bicara tersebut kepada CNN.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.