Jet AS Melancarkan Serangan Baru Bombardir Yaman dan Irak Semalam, Houthi Tak Mundur Bela Palestina
Pesawat-pesawat jet Amerika melancarkan serangan baru membombardir Yaman dan Irak semalam. Tapi Houthi tak gentar untuk terus membela Palestina.
Penulis: Muhammad Barir
Selain harus menghadapi para pejuang Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, Israel juga menghadapi perlawanan dari Irak.
Perlawanan Irak melancarkan serangan Drone ke Pelabuhan Utama Israel.
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah beberapa serangan udara menghantam pangkalan AS di Irak dan Suriah.
Perlawanan Irak melancarkan serangan drone ke pelabuhan utama Israel
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah beberapa serangan udara menghantam pangkalan AS di Irak dan Suriah
Perlawanan Islam di Irak (IRI) mengumumkan pada tanggal 23 Januari serangan pesawat tak berawak semalaman di pelabuhan Ashdod, Israel.
“Sebagai kelanjutan dari pendekatan kami untuk melawan pendudukan,” pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut berbunyi, “Mujahidin Perlawanan Islam di Irak hari ini, Selasa, 23 Januari 2024, menyerang pelabuhan Ashdod di wilayah pendudukan kami dengan drone. ”
Faksi-faksi Irak sebelumnya telah mengambil tanggung jawab untuk menyerang sasaran penting di Haifa menggunakan rudal jarak jauh Arqab (penjelajah canggih).
Operasi hari Selasa di Pelabuhan Ashdod terjadi beberapa jam setelah sejumlah serangan yang menargetkan pangkalan AS di Irak dan Suriah, juga dilancarkan oleh IRI.
“Mujahidin Perlawanan Islam di Irak menyerang, dengan dua tembakan rudal pada waktu yang berbeda pada hari Senin, pangkalan Conoco yang diduduki di Suriah. Perlawanan Islam menegaskan penghancuran terus-menerus terhadap benteng musuh,” bunyi pernyataan mereka.
Pernyataan kedua beberapa jam setelahnya mengkonfirmasi penghancuran terus-menerus terhadap benteng musuh” dan tanggung jawab mereka atas serangan terhadap pangkalan Ain al-Assad di Irak barat dengan menggunakan pesawat tak berawak.
Dengan serangan-serangan ini, IRI mendekati 150 operasi militer terhadap pangkalan-pangkalan AS di Suriah dan Irak.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang diberikan pada hari Sabtu, Komando Pusat AS mengatakan, Sejumlah personel AS sedang menjalani evaluasi karena cedera otak traumatis. Setidaknya satu anggota militer Irak terluka.
The New York Times, mengutip para pejabat Pentagon, melaporkan pada tanggal 20 Januari bahwa hampir 70 personel AS menderita luka-luka dalam serangan tersebut, termasuk cedera otak traumatis, namun hanya segelintir tentara yang dapat kembali bertugas dengan relatif cepat.
(Sumber: The Cradle)