Mengenal Kuil Hindu Megah Ayodhya yang Dibangun di Atas Reruntuhan Masjid
Perdana Menteri India, Narendra Modi telah meresmikan kuil megah yang dibangun untuk dewa Hindu di kota Ayodhya, Senin (22/1/2024).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri India, Narendra Modi telah meresmikan kuil megah yang dibangun untuk dewa Hindu di kota Ayodhya, Senin (22/1/2024).
Kuil yang berada di kota Ayodhya ini dibangun di atas sebidang tanah yang diyakini banyak umat Hindu sebagai tempat kelahiran Ram, dewa yang banyak disembah dan dalam agama tersebut, dan melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Kuil yang dibangun dengan biaya 217 juta dollar AS tersebut sepenuhnya didanai dari sumbangan pribadi.
“Tanggal hari ini akan tercatat dalam sejarah,” kata Modi setelah acara pembukaan kuil tersebut berakhir.
“Setelah perjuangan bertahun-tahun dan pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya, Lord Ram telah tiba. Saya ingin mengucapkan selamat kepada setiap warga negara atas peristiwa bersejarah ini,” ujarnya.
Menurut sejarah, peresmian berdirinya kuil terjadi setelah bertahun-tahun perselisihan hukum, yang sampai mengakibatkan kerusuhan dan kekerasan antara umat Hindu dan Muslim dalam memperebutkan tanah tempat dibangunnya kuil tersebut.
Baca juga: PM India Narendra Modi Tuai Kontroversi usai Resmikan Kuil Hindu Hasil Penggusuran Masjid Abad ke-16
Sebelum dijadikan kuil, dulunya tanah tersebut adalah tempat berdirinya sebuah masjid yang dibagun pada tahun 1528, dan dinamai Masjid Babri, yang diambil dari nama raja Mughal Babur.
Konflik pertama yang tercatat mengenai situs itu terjadi pada tahun 1853, ketika sebuah sekte Hindu menyatakan bahwa sebuah kuil telah dihancurkan pada era Babur untuk dijadikan masjid.
Ketegangan pun mulai meningkat pada tahun 1859, ketika penguasa kolonial Inggris ikut serta membagi bangunan tersebut menjadi beberapa bagian secara terpisah.
Baca juga: India: Peresmian Kuil Ram Memicu Kontroversi Politik
Bagian dalam untuk umat muslim dan bagian luar untuk umat Hindu.
Pada tahun 1990, BJP (Partai Bharatiya Janata) dan sekutu mayoritas Hindu, bersama para pendukung yang mereka kumpulkan, bekerjasama melakukan sebuah aksi unjuk rasa panjang selama lebih dari sebulan di jantung India, dengan tujuan membangun dukungan untuk pendirian kuil Ram.
Tidak cukup hanya dengan aksi unjuk rasa, tepatnya pada 6 Desember 1992, Masjid Babri pun resmi diruntuhkan kaum nasionalis Hindu, mengakibatkan terjadinya kerusuhan yang menewaskan sekitar 2.000 orang.
Setelah perselisihan bertahun-tahun hingga bolak-balik pengadilan, aksi perselisihan itu pun resmi berakhir pada tahun 2019, ketika Mahkamah Agung menyebut tindakan tersebut sebagai “pelanggaran berat terhadap supremasi hukum”, namun tetap memberikan situs tersebut kepada umat Hindu.
Sebagai gantinya, pengadilan juga telah memberikan umat Muslim sebidang tanah yang berbeda di daerah terpencil.
Meskipun konflik kini telah sepenuhnya berakhir, peristiwa yang diyakini sebagai bukti supremasi umat mayoritas Hindu tersebut masih menyisakan luka yang mendalam bagi sebagian besar kelompok Muslim di India. (bbc/apnews/reuters).
Penulis: Agave Boniarce Veva Situmorang