Daftar Propaganda Israel, Sebar Kebohongan untuk Muluskan Serangan ke Gaza
Israel sengaja menyebar kebohongan dan menuduh Hamas untuk melancarkan serangan mereka ke Gaza.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.com - Kelompok militan Palestina, Hamas, membeberkan kebohongan Israel atas serangan 7 Oktober 2023, atau yang juga disebut Operasi Banjir Al-Aqsa.
Kebohongan itu dibongkar Hamas lewat sebuah dokumen berbahasa Arab dan Inggris yang dirilis lewat Kantor Media Hamas, Minggu (21/1/2024).
Setidaknya, Hamas menyebutkan enam kebohongan Israel, seperti tuduhan yang mengatakan Hamas membunuh warga sipil Israel dan merudapaksa massal wanita Israel.
Namun, tuduhan tersebut sudah dibantah secara tegas oleh Hamas dan media-media Timur Tengah, bahkan media Israel.
Selama agresi Israel di Gaza berlangsung sejak 7 Oktober 2023, sebagai dampak operasi Hamas, rezim Benjamin Netanyahu telah melakukan propaganda demi mengaburkan motif serangan Hamas sebenarnya.
Dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut ini daftar propaganda Israel untuk menghancurkan Gaza:
1. Kebohongan Israel soal RS Al-Shifa
Pada pertengahan November 2023 lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebarkan narasi palsu bersamaan dengan serangan ke RS Al-Shifa.
IDF mengklaim Hamas menyandera tahanan dan mengendalikan operasi mereka di fasilitas medis tersebut.
Tapi, narasi itu langsung dibantah oleh koresponden urusan militer untuk Radio Angkatan Darat Israel, Doron Kadosh.
Kadosh membantah soal adanya tahanan Israel di Al-Shifa yang disandera Hamas.
Dilansir Al Mayadeen, narasi palsu IDF itu membuat kecewa warga Israel yang percaya bahwa pemerintahan mereka akan melenyapkan Hamas selama serangan itu.
Baca juga: Bongkar Kebohongan Israel, Hamas Ungkap Tuduhan Palsu soal Serangan 7 Oktober
Sementara itu, analis urusan Arab di Saluran 13 Israel, Zvi Yehezkeli, mengatakan bahwa jelas tidak ada barang berharga di RS Al-Shifa yang diserbu Israel.
Ia menambahkan rumah sakit tersebut adalah "gangguan yang dimiliki Israel", dan pada akhirnya IDF membuat cerita-cerita palsu untuk mengalihkan perhatian sampai akhirnya "menghasilkan kekecewaan di kalangan masyarakat Israel."
Sebagai informasi, kantor media pemerintah di Gaza saat itu mengumumkan lebih dari 30 warga Palestina tidak bersenjaya, dibunuh oleh IDF di RS Al-Shifa.