Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikira Bawa Rudal S-300, Kiev Tembak Pesawat Rusia Berisi 65 Tentara Ukraina, Ini Respons Zelensky

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan menuntut Rusia atas tewasnya para tentara Ukraina tersebut.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Dikira Bawa Rudal S-300, Kiev Tembak Pesawat Rusia Berisi 65 Tentara Ukraina, Ini Respons Zelensky
Russia Defense Military
Puing-puing pesawat Ilyushin II-76 Rusia yang ditembak Ukraina, Pesawat tersebut berisi 65 tahanan perang Ukraina yang akan ditukar dengan Rusia tetapi ditembak di perbatawan Rusia-Ukraina 

Ke-65 tentara Kiev tersebut sedianya diterbangkan ke Ukriana dengan IL-76 bersama enam awak dan tiga pendamping sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan tentara Rusia yang ditahan oleh Ukraina.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat tersebut terbang dari lapangan terbang Chkalovsky ke Belgorod dan sedang mengangkut personel Ukraina untuk pertukaran tahanan dengan Kiev.

Gubernur Wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov mengatakan seluruh orang yang ada di dalam pesawat tersebut tewas.

Akan tetapi tidak menimbulkan kerusakan dan korban lainnya karena pesawat jatuh pada jarak sekitar lima kilometer dari desa terdekat yaitu desa Yablonovo di distrik Korochansky di Wilayah Belgorod.

Andrey Kartapolov yang juga anggota parlemen Rusia menyebutkan, sebenarnya Rusia juga membawa pesawat lainnya yang mengangkut sebanyak 80 tahanan perang Ukraina yang juga terbang saat kejadian. Akan tetapi pesawat tersebut selamat dari sasaran tembak Ukraina.

Akan tetapi pesawat itu akhirnya tidak jadi terbang ke perbatasan dan putar balik mendarat ke wilayah Rusia.

Russia Today kembali mengatakan, Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan yang menuduh pasukan Kiev menembak jatuh pesawat tersebut menggunakan sistem rudal antipesawat.

BERITA REKOMENDASI

Kementerian mengklaim bahwa radar Angkatan Udara Rusia mencatat peluncuran dua rudal Ukraina dari desa Liptsy di Wilayah Kharkov.

Kementerian juga menyatakan bahwa pihak Ukraina telah diberitahu tentang penerbangan tersebut sebelumnya dan mengetahui bahwa pesawat tersebut membawa tawanan perang, dan mencatat bahwa pertukaran tahanan seharusnya dilakukan pada sore hari di pos pemeriksaan Kolotilovka.

Namun tak lama kemudian, outlet tersebut mengedit pernyataan tersebut, hanya menyatakan bahwa Kiev telah mengkonfirmasi bahwa mereka mengetahui kecelakaan pesawat tersebut tetapi tidak dapat memastikan bahwa mereka membawa tawanan perang Ukraina.

Sementara itu, media Barat lainnya seperti Radio Liberty yang didanai negara AS telah mengkonfirmasi dari sumber-sumber di pemerintahan Kiev bahwa pertukaran tahanan dengan Rusia memang dijadwalkan pada hari Rabu, namun tidak ada komentar lebih lanjut yang diberikan.

Perwakilan Badan Intelijen Ukraina, Andrey Yusov, juga telah mengonfirmasi jadwal pertukaran tahanan tersebut.

Sementara itu, Markas Besar Koordinasi Ukraina untuk urusan tawanan perang menolak mengkonfirmasi rencana pertukaran tersebut, hanya menyatakan bahwa mereka “mengumpulkan dan menganalisis semua informasi yang diperlukan” sambil mendesak media dan warganya untuk menahan diri dari berspekulasi mengenai insiden tersebut.

Badan tersebut juga mencatat bahwa Rusia “secara aktif melakukan operasi informasi khusus” yang bertujuan untuk mengacaukan masyarakat Ukraina.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas