Italia akan Rawat 100 Anak Palestina yang Jadi Korban Perang Israel di Gaza
Italia akan merawat dan memberikan bantuan medis kepada 100 anak Palestina.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MILAN – Pemerintah Italia dikabarkan akan menyediakan layanan medis untuk merawat 100 anak Palestina dari Gaza setelah mengangkut mereka menggunakan pesawat dan kapal dalam operasi yang akan diluncurkan beberapa hari ke depan.
Kementerian Pertahanan Italia mengatakan anak-anak tersebut akan dirawat di rumah sakit yang terdapat di Kota Bologna, Florence, Genoa dan Roma.
“Sebanyak 30 anak akan dibawa ke Italia menggunakan pesawat terbang dari Mesir,” kata Guido Crosetto, Menteri Pertahanan Italia dalam sebuah pernyataan, Rabu (24/1/2024).
Kemudian 30 anak lainnya akan sampai Italia pada akhir Januari menggunakan kapal militer Vulcano yang akan berangkat dari pelabuhan al-Arish di Mesir. Namun, Crosetto tidak menjelaskan kapan atau bagaimana 40 anak lainnya akan diangkut.
“Seseorang tidak bisa tetap acuh tak acuh dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang serius,” kata Crosetto seraya menambahkan bahwa tindakan Italia adalah “kewajiban moral lebih dari sekedar kewajiban politik.”
Crosetto lebih lanjut mengatakan pemindahan anak-anak tersebut akan dilakukan di al-Arish, yang berjarak kurang dari 50 km (31 mil) dari penyeberangan Rafah ke Gaza, dan telah menjadi pusat koordinasi internasional untuk bantuan kemanusiaan.
Baca juga: PBB dan Inggris Ingin Paksa Israel Terima Solusi Dua Negara untuk Akhiri Perang di Gaza
Lebih dari 25.700 rakyat Palestina terbunuh sejak pasukan Israel melancarkan perang untuk melenyapkan kelompok militan Palestina Hamas yang berkuasa di Gaza awal Oktober 2023.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi Walk Out Saat Menlu Israel Bicara di Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB
Sebelumnya, pada 7 Oktober 2023 militan Hamas setelah militannya menyerbu melintasi perbatasan ke kota-kota dan pangkalan-pangkalan di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang.