Sandera Israel ke Netanyahu: Hentikan Perang dan Kembalikan Kami Hidup-hidup
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam pada hari Jumat merilis rekaman pesan dari sandera Israel yang ditangkap di Jalur Gaza.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam pada hari Jumat merilis rekaman pesan dari sandera Israel yang ditangkap di Jalur Gaza.
Dalam video yang berdurasi 5 menit, ketiga wanita sandera Israel mendesak PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk menghentikan perang di Gaza agar mereka dapat kembali ke keluarga mereka.
Dari ketiga wanita tersebut, 2 di antaranya adalah Daniella Gilboa dan Karina Ariev.
Keduanya mengaku merupakan tentara Israel dan berusia 19 tahun, dikutip dari Arab News.
Sementara wanita ketiga bernama Doron Steinbrecher, 30 tahun yang mengaku sebagai penduduk komunitas Israel di dekat peratasan Gaza.
Menurut mereka, Netanyahu dan pemerintah telah mengabaikan masalah pembebasan mereka,.
Diketahui, ketiga sandera tersebut telah ditahan selama lebih dari 107 hari.
Mereka menutut pembebebasan dan meminya keluarga dan teman-teman mereka untuk mengadakan protes terhadap pemerintahan Israel.
"Hentikan perang, kita sudah muak," kata mereka, dikutip dari Al Mayadeen.
"Anda (pemerintah Israel) membunuh teman-teman saya," jelas mereka.
“Kami ingin pulang sekarang,” kata tiga sandera tersebut.
Video tersebut dirilis tak lama setelah pengadilan tinggi PBB mengeluarkan keputusan bahwa Israel harus melakukan apa pun untuk mencegah tindakan genosida di Gaza.
Baca juga: Direktur CIA akan Bertemu Kepala Mossad Israel dan PM Qatar untuk Bahas Pembebasan Sandera
Mahkamah Internasional juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat terhadap para sandera yang diculik dalam serangan tanggal 7 Oktober.
Menurut laporan Roya News, sekitar 250 orang dari Pendudukan Israel ditawan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, dengan 132 orang masih di Gaza, dan 25 orang dipastikan tewas.
Sekitar 100 tawanan dibebaskan dalam gencatan senjata pada akhir November, bagian dari perjanjian yang ditengahi oleh Qatar yang juga melibatkan pembebasan tahanan Palestina oleh pendudukan.
Sebagai informasi, Israel telah meluncurkan berbagai serangan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Hingga saat ini, korban tewas di Gaza telah mencapai 26.083 orang.
Mayoritas korban merupakan anak-anak dan perempuan.
Sementara warga yang mengalami luka-luka akibat serangan Israel mencapai 64.487 orang.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi.
Selain itu, 60 persen infrastruktur di Gaza rusak dan hancur akibat serangan Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel