Pertama Kali Ada Pasukan AS Terbunuh di Timur Tengah Sejak Awal Perang Gaza, Gagal Cegat Drone
Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan besar terhadap pangkalan militer AS di Yordania.
Penulis: Muhammad Barir
Pertama Kali Ada Pasukan AS Terbunuh di Timur Tengah Sejak Awal Perang Gaza, Gagal Cegat Drone
TRIBUNNEWS.COM- Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan besar terhadap pangkalan militer AS di Yordania.
AS mengatakan jumlah korban mungkin bertambah. Tiga tentara AS tewas dan lebih dari 30 lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak di pangkalan militer Amerika di Yordania.
CNN melaporkan pada hari Minggu, mengutip para pejabat AS.
Menurut jaringan berita Amerika, ini adalah “pertama kalinya pasukan AS terbunuh oleh tembakan musuh di Timur Tengah sejak awal perang Gaza.”
Serangan tersebut dilaporkan dilakukan terhadap Tower 22, sebuah pos militer di dekat perbatasan dengan Suriah.
“Kami tahu serangan itu dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak,” klaim Presiden AS Joe Biden.
“Jangan ragu – kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak pada waktu dan cara yang kami pilih,” tambahnya.
Baca juga: Perlawanan Islam di Irak Bagian Pejuang Pembela Palestina Mengaku Menyerang Militer AS dengan Drone
CNN melaporkan bahwa “Tidak jelas mengapa pertahanan udara gagal mencegat drone tersebut, yang tampaknya merupakan serangan pertama yang diketahui terhadap Tower 22 sejak serangan terhadap pasukan AS dan koalisi dimulai pada 17 Oktober”.
Para pejabat AS mengatakan kepada Associated Press bahwa sebuah drone besar menghantam pangkalan AS yang digunakan untuk membantu pasukan Yordania. AP mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa jumlah tentara yang terluka dalam serangan itu “mungkin bertambah”.
The Washington Post mengutip seorang pejabat senior Perlawanan Islam di Irak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di situs Amerika.
“Seperti yang kami katakan sebelumnya, jika AS terus mendukung Israel, akan terjadi peningkatan,” kata pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa “semua kepentingan AS di kawasan ini adalah target yang sah dan kami tidak peduli dengan ancaman AS untuk meresponsnya” .
Seorang pejabat tinggi Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan serangan itu merupakan eskalasi yang sudah diperkirakan, mengingat dukungan buta AS terhadap genosida Israel di Gaza.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Hamas telah memperingatkan berulang kali bahwa jika Israel tidak ditekan untuk menghentikan perang, perang akan meluas ke seluruh wilayah.
(Sumber: Palestine Chronicle, CNN)