Capai Kemajuan, Qatar akan Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas, Mencakup Pembebasan Sandera
Kerangka kerja gencatan senjata sedang dikomunikasikan Qatar kepada pimpinan Hamas di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara

Lalu, serangan militer Israel yang tiada henti telah menewaskan 26.637 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Qatar, negara kaya di Teluk, yang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, juga menjadi tuan rumah kantor politik Hamas dan merupakan kediaman utama pemimpin kelompok Islam yang mengasingkan diri, Ismail Haniyeh.
Di sisi lain, PM Qatar memperingatkan serangan yang dilakukan oleh militan dukungan Iran yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania dapat meningkatkan ketegangan regional.
“Kami telah memperingatkan sejak hari pertama bahwa perang ini berpotensi meluas dan meluas ke kawasan ini,” katanya.
“Saya berharap tidak ada hal yang menghalangi upaya yang kami lakukan atau membahayakan proses yang sedang kami lakukan, namun hal ini pasti akan berdampak," imbuhnya.

Pekan lalu, The New York Times melaporkan bahwa AS mengusulkan Israel menghentikan operasi militernya di Gaza setidaknya selama dua bulan.
Adapun kesepakatan pada November 2023 antara Israel dan Hamas, menghasilkan lebih dari 100 sandera dibebaskan termasuk jeda awal pertempuran selama beberapa hari, yang diperpanjang seiring dengan pembebasan sandera tambahan.
Israel juga membebaskan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel dan mengizinkan peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Update Konflik Palestina-Israel
Diberitakan Al Jazeera, kini perempuan dan anak-anak telah meninggalkan tempat penampungan UNRWA setelah pasukan Israel menangkap puluhan pria yang berlindung di sana.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan mereka kehilangan kontak dengan timnya di Kota Gaza saat mencoba menyelamatkan seorang gadis berusia enam tahun yang terjebak di dalam mobil selama berjam-jam setelah serangan Israel yang menewaskan seluruh keluarganya.
Baca juga: Kalah Lawan Hamas, Israel Kembali Tarik Mundur 2 Pasukan Cadangannya dari Jalur Gaza
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Washington, di mana dia mengatakan kemajuan sedang dicapai dalam gencatan senjata Gaza dan pembicaraan tentang tawanan.
Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat mengecam konferensi yang menyerukan pembangunan 21 pemukiman ilegal di Gaza dan di mana para menteri Israel menari dan merayakannya.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan pemotongan dana untuk UNRWA karena tuduhan terhadap sekelompok kecil staf adalah tidak dapat dibenarkan.
Seruan untuk mengembalikan dana ke UNRWA semakin meningkat, termasuk dari anggota Kongres AS Alexandria Ocasio-Cortez dan Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF).
Setidaknya 26.637 orang tewas dan 65.387 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.