Hamas Disebut akan Bertemu Kepala Intelijen Mesir di Kairo, Bahas Kesepakatan Gencatan Senjata
Pemimpin Hamas akan mengunjungi Kairo untuk membahas potensi kesepakatan gencatan senjata.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Dalam pernyataan yang dikirimkan kepada Reuters, Hamas mengatakan proposal tersebut melibatkan tiga tahap.
Rencana tersebut telah dikirim ke Gaza untuk meminta pendapat para pemimpin Hamas di sana.
“Pimpinan Hamas akan bertemu untuk membahas makalah tersebut dan menyampaikan pendapat akhir mengenai hal tersebut,” kata pernyataan itu, dilansir Al Jazeera.
Sumber mengatakan kepada kantor berita tersebut bahwa tahap pertama akan terdiri dari penghentian pertempuran dan pembebasan sandera lansia, perempuan sipil, dan anak-anak.
Kemudian, pengiriman makanan dan obat-obatan dalam jumlah besar ke Gaza, yang sedang menghadapi krisis kemanusiaan, akan dilanjutkan.
Tahap kedua adalah pembebasan tentara perempuan Israel dan peningkatan pengiriman bantuan serta pemulihan layanan utilitas ke Gaza.
Tahap ketiga adalah pembebasan jenazah tentara Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.
Hamas mengatakan tahap kedua juga akan melibatkan pembebasan calon militer laki-laki.
“Operasi militer di kedua pihak akan dihentikan selama tiga tahap tersebut,” katanya.
Jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan akan diserahkan pada proses negosiasi di setiap tahap, dengan pihak Israel bersiap untuk membebaskan mereka yang dijatuhi hukuman berat.
Tujuan akhir dari pendekatan bertahap ini adalah berakhirnya perang dan pembebasan tentara laki-laki yang ditawan di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan tambahan tahanan Palestina yang ditahan di penjara oleh Israel.
Jika Hamas menyetujui usulan kerangka kerja tersebut, maka diperlukan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk menyelesaikan rincian logistik gencatan senjata dan pembebasan sandera dan tahanan.
Update Konflik Palestina-Israel
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka tidak dapat mengirimkan makanan ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis meskipun terjadi 'kekurangan yang serius' setelah penundaan di pos-pos pemeriksaan.
Pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit al-Amal di Khan Younis dan meminta para dokter serta pengungsi Palestina untuk dievakuasi, kata Bulan Sabit Merah Palestina.
Baca juga: Israel Pasang Pompa dan Pipa, Siap Banjiri Terowongan Hamas Pakai Air Laut