Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Butuh Perang Selama 18 Bulan Lagi untuk Mencapai Tujuan di Gaza, Kata Mantan Intelijen Israel

Untuk bisa mencapai tujuan melenyapkan Hamas di Gaza, mantan Pejabat Israel memerkirakan Israel butuh perang selama 18 bulan lagi.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Israel Butuh Perang Selama 18 Bulan Lagi untuk Mencapai Tujuan di Gaza, Kata Mantan Intelijen Israel
JALAA MAREY / AFP
Tentara Israel membawa peti mati saat pemakaman Barak Ayalon dan ibunya Mira Ayalon setelah sebuah rudal yang ditembakkan dari Lebanon menghantam sebuah rumah di komunitas perbatasan Kfar Yuval sehari sebelumnya, di Israel utara dekat perbatasan Lebanon, pada 15 Januari 2024. 

Israel Butuh Perang Selama 18 Bulan Lagi untuk Mencapai Tujuan di Gaza, Kata Mantan Intelijen Israel

TRIBUNNEWS.COM- Militer Israel masih jauh dari tujuan mereka untuk melenyapkan Hamas di Gaza. Untuk bisa mencapai tujuan melenyapkan Hamas di Gaza, mantan Pejabat Israel memerkirakan Israel butuh perang selama 18 bulan lagi.

Israel masih jauh dan butuh berbulan-bulan lagi untuk perang untuk mencapai tujuan mereka di Gaza.

Seorang mantan pejabat Israel memperkirakan pertempuran akan berlangsung hingga 18 bulan, sementara Perdana Menteri Netanyahu berencana menggandakan anggaran pertahanan selama dekade.

Ketika pertempuran sengit terus berlanjut di Gaza antara Hamas dan Israel, seorang perwira intelijen militer Israel menyatakan bahwa Israel masih jauh dari mencapai tujuan yang dinyatakan untuk mengalahkan gerakan perlawanan Palestina.

Bloomberg melaporkan bahwa dalam penjelasannya pada tanggal 30 Januari, "perwira intelijen militer mengatakan Israel masih beberapa bulan lagi untuk mencapai tujuannya, yang mencakup menangkap atau menghancurkan amunisi dan senjata, dan membuat pangkalan dan terowongan militer Hamas tidak dapat beroperasi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan semua upaya untuk mencapai tujuan tersebut." tahun 2024 — dan mungkin lebih lama lagi."

Baca juga: Israel akan Menduduki Gaza Setelah Perang Kata Yoav Gallant, Usir Warganya, Jadikan Pemukiman Yahudi

Israel hanya menghancurkan 20 persen terowongan Hamas di Gaza sejak awal perang dengan Hamas dan perlawanan Palestina, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada 28 Januari.

BERITA REKOMENDASI

Israel baru-baru ini menarik Brigade Golani elitnya dari Gaza setelah hampir empat bulan pertempuran, yang diduga untuk membiarkan mereka beristirahat dan memperkuat perbatasan utaranya dengan Lebanon, di mana pertempuran dengan Hizbullah semakin meningkat.

Yaakov Amidror, mantan penasihat keamanan nasional, mengatakan bahwa militer sekarang berencana mengerahkan pasukan ke Gaza untuk serangan cepat dalam beberapa bulan mendatang.

“Sepanjang tahun mendatang akan didedikasikan untuk pembersihan Gaza dengan intensitas rendah, dan jika diperlukan waktu enam bulan lagi memasuki tahun 2025, kami dapat melakukannya,” katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pada konferensi pers pada hari Sabtu bahwa ia berencana untuk menggandakan anggaran pertahanan Israel tahun ini, yang sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, dan mengatakan bahwa anggaran tersebut akan tetap tinggi selama beberapa dekade.

Israel mengklaim telah membunuh 9.000 pejuang Hamas, namun perkiraan ini mungkin terlalu berlebihan. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 26.000 warga Palestina telah tewas akibat pemboman Israel sejak 7 Oktober, termasuk sekitar 18.000 wanita dan anak-anak serta 8.000 pria dewasa.

Jika perhitungan Israel mengenai 9.000 pejuang Hamas benar, maka jumlah ini lebih besar dari seluruh laki-laki dewasa yang terbunuh, menurut angka Kementerian Kesehatan.

Baik intelijen AS maupun Israel telah mengakui bahwa angka-angka Kementerian Kesehatan Gaza kemungkinan besar akurat, meskipun Hamas mengendalikan kementerian tersebut.

Israel mengakui 220 tentaranya tewas dalam kampanye darat tersebut, meskipun jumlah tersebut diyakini jauh lebih tinggi.

Tentara Israel juga gagal mencegah Brigade Qassam meluncurkan roket ke Israel. Rentetan roket diluncurkan pada hari Senin. Sistem kubah besi Israel mencegat banyak orang, namun beberapa berhasil mencapai Tel Aviv.

Bloomberg mencatat pada konferensi pers awal bulan ini bahwa mantan penasihat keamanan nasional Yaakov Amidror mengatakan ratusan pejuang Hamas di Gaza “bertanggung jawab untuk mengawasi masing-masing lima hingga tujuh lokasi peluncuran yang disamarkan, yang mereka periksa setiap beberapa bulan.”

“Ketika diberi perintah untuk menyerang,” katanya, “seorang pejuang akan membawa detonator bertenaga baterai yang ditutupi sesuatu seperti sayuran ke peluncur, menghubungkannya dan pergi. Setengah jam kemudian, sebanyak 15 rudal akan ditembakkan. dipecat," tulis Bloomberg.

Amidror mengatakan sebagian besar senjata Brigade Qassam diproduksi di Gaza dibandingkan diselundupkan ke wilayah kantong yang terkepung. “Mereka lebih maju dan lebih besar dari yang kita sadari,” katanya tentang persenjataan.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas