Israel Ungkap Informasi Baru tentang Proyek Atlantis yang Disebut AS Hanya Sukses Sebagian
Militer Israel menyampaikan rincian baru tentang proyek yang disebut sebagai proyek “Atlantis”.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan rincian baru tentang proyek yang mereka sebut sebagai proyek “Atlantis”.
Proyek Atlantis Israel bertujuan untuk mengatasi ancaman infrastruktur bawah tanah di Jalur Gaza dengan mengalirkan air laut ke dalam terowongan.
Adapun pengumuman dari Israel itu muncul setelah ada laporan dari Amerika Serikat (AS) bahwa program membanjiri terowongan itu hanya sukses sebagian.
“Ini adalah bagian dari sejumlah alat yang dikerahkan oleh IDF untuk menetralisir ancaman jaringan terowongan bawah tanah Hamas,” kata IDF dikutip dari Yedioth Ahronoth.
IDF menggunakan pompa dan pipa dalam proyek itu. Kedua alat tadi kemudian dibawa ke mulut terowongan yang cocok.
Menurut IDF, karakteristik tanah dan sistem air di area itu dianalis untuk memastikan air tanah tidak rusak.
Di samping, itu pemompaan air hanya dilakukan di rute terowongan dan lokasi yang cocok. Metode operasional disesuaikan dengan setiap kasus.
“Proyek baru ini dikembangkan dengan mengikuti prosedur pertempuran,” kata IDF.
“Alat ini adalah salah satu kemampuan yang dikembangkan oleh IDF dan badan keamanan Israel dalam beberapa tahun belakangan untuk beropersi melawan infrastruktur bawah tanah hamas di Jalur Gaza.”
“Alat ini mewakili terobosan teknologi dan teknik yang signifikan dalam melawan ancaman infrastruktur teror bawah tanah dan hasil dari upaya di antara berbagai lembaga di dalam keamanan Israel.”
Adapun proyek Atlantis Israel sudah dimulai pada akhir tahun lalu. Saat itu Israel mulai memasang pompa di Gaza bagian utara.
Baca juga: Perang Israel di Gaza Hari Ke-117, IDF Konfirmasi Telah Banjiri Terowongan di Gaza dengan Air Laut
Pada hari Selasa, (30/1/2024), The Wall Street Journal melaporkan bahwa awal bulan ini Israel telah memasang setidaknya satu pompa di Kota Khan Younis untuk merusak jaringan terowongan di sana.
Seorang pejabat AS melaporkan air dari Laut Tengah digunakan dalam pemompaan pertama. Sementara itu, air yang berasal dari Israel digunakan untuk pompa baru.
Menurut laporan yang sama, dalam beberapa kasus, aliran air dihentikan oleh tembok dan penghalang lainnya.