Komandan Peleton Pasukan Khusus IDF Tewas Saat Israel Klaim Gaza Utara Terkendali
Unit Shaldag adalah salah satu unit khusus utama militer Israel dari matra Angkatan Udara. Komandan peletonnya tewas oleh Brigade Al Qassam
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Komandan Peleton Pasukan Khusus IDF Tewas Saat Israel Israel Berkoar Gaza Utara Terkendali
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Tentara Israel (IDF) mengumumkan kalau seorang perwira yang bertugas di bawah Unit Shaldag Angkatan Udara Israel terbunuh pada Rabu (31/1/2024), di Jalur Gaza utara.
Pernyataan ini menambah jumlah tentara Israel yang diumumkan tewas hari ini bertambah menjadi empat, termasuk dua perwira.
Selain itu, setidaknya lima tentara Israel terluka oleh milisi Pembebasan Palestina di Jalur Gaza.
Baca juga: Tak Disangka, Sumber Senjata Brigade Al Qassam Hamas Justru Berasal dari Tentara Israel Sendiri
Kabar ini menyeruak di tengah klaim Israel yang menyebut sudah mengendalikan wilayah Gaza Utara.
Sebelumnya, klaim kontrol wilayah itu dinyatakan IDF saat memutuskan menarik mundur sejumlah brigade cadangan mereka dari sejumlah titik di Jalur Gaza termasuk di Gaza Utara dan Khan Yunis, Gaza Selatan.
Kabar kematian para perwira Israel ini membuktikan pernyataan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas yang menyebut kalau kelompok milisi perlawanan tetap teguh mempertahankan keberadaan mereka dan membantah adanya kontrol wilayah oleh IDF.
Baca juga: Tentara Israel Kembali Tarik Brigade Cadangan dari Gaza, Persiapan Gempur Besar-besaran Hizbullah?
Apa Itu Unit Shaldag IDF?
Unit Shaldag adalah salah satu unit khusus utama militer Israel dari matra Angkatan Udara dan bermarkas di Pangkalan Udara Palmachim, sekitar 45 km di utara Kota Gaza.
Rekrutmen yang bergabung ke unit ini adalah para tentara pilihan.
Mereka menjalani pelatihan keras sehingga jebolan Unit Shaldag diharapkan memiliki nilai dan kemampuan yang luar biasa sebagai bagian dari unit komando.
Para rekrutan ini kemudian menjalani fase pelatihan paling ekstensif dan terlama dibandingkan unit tentara Israel mana pun, yang berlangsung selama 22 bulan.
Pasukan unit dilengkapi dengan pelatihan infanteri dasar dan lanjutan selama enam bulan, latihan terjun payung, latihan lintas udara, serta keterampilan pengumpulan dan pengintaian intelijen.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anggota Unit Shaldag dapat menyelesaikan misi komando jauh di dalam garis musuh.
Saat menjelankan misi, pengerahan unit ini diharapkan bisa menginfiltrasi tanpa terdeteksi ke lingkungan pertempuran, untuk menyelesaikan berbagai tujuan.