Yaman Menyala, Serangan Udara Terbaru AS-Inggris Hajar Kota Hodeidah, Balas Serangan Houthi
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah angkatan bersenjata Yaman berhasil menyerang kapal komersial AS yang menuju pelabuhan Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Yaman Menyala, Serangan Udara Terbaru AS-Inggris Hajar Kota Hodeidah, Balas Serangan Houthi
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Amerika Serikat dan Inggris dilaporkan kembali melancarkan serangan udara terbaru mereka ke wilayah Yaman pada Kamis (1/2/2024).
Jet-jet tempur AS dan Inggris disebutkan menargetkan Kota Hodeidah di pesisir Laut Merah pada tengah malam.
“Pasukan Komando Pusat AS (CENTCOM) melakukan serangan terhadap stasiun kontrol darat UAV Houthi yang didukung Iran dan 10 UAV satu arah Houthi,” bunyi pernyataan CENTCOM.
Baca juga: Angkatan Laut Yaman: Rudal Hantam Langsung Kapal Perusak USS Gravely, Kapal Kargo KOI AS Juga Kena
US CENTCOM menyoroti kalau serangan udara di Yaman dilancarkan sebagai “pembelaan diri.”
Laporan lokal di Yaman mengatakan pesawat-pesawat tempur AS dan Inggris melancarkan setidaknya sembilan serangan di kota Hodeidah.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah angkatan bersenjata Yaman berhasil menyerang kapal komersial AS yang menuju pelabuhan Israel.
“Kapal Komersial AS, KOI, menjadi sasaran rudal angkatan laut yang sesuai, saat menuju pelabuhan Palestina yang diduduki,” kata juru bicara angkatan bersenjata Yaman Yahya Saree pada Rabu malam.
Pihak militer Yaman yang terafiliasi kelompok Ansarallah Houthi itu menyebut, serangan juga menyasar kapal perusak (destroyer) AS. Serangan tersebut dilaporkan menghantam telak.
Baca juga: Angkatan Laut Yaman: Rudal Hantam Langsung Kapal Perusak USS Gravely, Kapal Kargo KOI AS Juga Kena
Adapun CENTCOM, sebelum melancarkan serangan udara terbaru ini, mengumumkan kalau USS Carney menembak jatuh rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan oleh Yaman dan menjatuhkan tiga drone Iran kurang dari satu jam kemudian.
Berbicara kepada Al-Mayadeen, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman minggu ini menekankan kalau serangan militer untuk mendukung warga Palestina di Gaza “akan terus berlanjut”.
Dia menegaskan kalau “angkatan bersenjata Yaman tidak dapat dibujuk dari formula mendukung Gaza.”
Menteri Pertahanan pemerintah Sanaa, Mayor Jenderal Mohammad Nasser al-Atifi, mengatakan pada tanggal 30 Januari kalau Yaman “siap menghadapi konfrontasi jangka panjang dengan kekuatan tirani [AS dan Inggris].”
“Armada, kapal induk, dan kapal perusak AS tidak akan menghalangi Yaman dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya.
(oln/tc/*)