Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

17.000 Anak-anak di Gaza Hidup Tanpa Pendamping dan Menderita Krisis Kesehatan Mental

UNICEF memperkirakan terdapat 17.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza yang terpisah dari keluarga akibat invasi militer Israel di Gaza.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in 17.000 Anak-anak di Gaza Hidup Tanpa Pendamping dan Menderita Krisis Kesehatan Mental
Tribunnews.com,/Aisyah Nursyamsi
Pameran bertema Close the Care Gap berlangsung di Indonesia Design District, PIK 2 Tangerang Banten mulai Jumat (2/2/2024) hingga Minggu (4/2/2024). Pameran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia, menampilkan lebih dari 124 karya seni dari penyintas kanker. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK –  UNICEF memperkirakan terdapat 17.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza ditinggalkan tanpa pendampingan atau terpisah dari keluarga akibat invasi militer Israel di Gaza dan perangnya melawan Hamas.

Angka tersebut setara dengan 1 persen dari seluruh populasi pengungsi Palestina di Gaza yang mencapai 1,7 juta jiwa.

“Setiap anak memiliki kisah kehilangan dan kesedihan yang memilukan,” kata Jonathan Crickx, kepala komunikasi UNICEF wilayah Palestina.

“Masing-masing adalah anak-anak yang menerima kenyataan baru yang mengerikan,” sambungnya.

Menurut definisi UNICEF, anak yang dipisahkan adalah mereka yang tidak mempunyai orang tua, sedangkan anak tanpa pendamping adalah mereka yang terpisah dan juga tidak mempunyai sanak saudara lainnya.

Butuh Dukungan Kesehatan Mental

Berita Rekomendasi

Crickx juga mengatakan sebagian besar anak-anak di gaza mengalami krisis kesehatan mental dan memerlukan dukungan untuk pemulihan.

“Anak-anak di Gaza menunjukkan gejala-gejala seperti tingkat kecemasan yang sangat tinggi, kehilangan nafsu makan, mereka tidak bisa tidur, mereka mengalami ledakan emosi atau panik setiap kali mereka mendengar pemboman,” katanya.

Sebelum meletusnya perang Israel-Hamas, UNICEF memperkirakan lebih dari 500.000 anak di Gaza membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psiko-sosial.

“Hampir seluruh anak di Gaza kini membutuhkan terapi untuk memulihkan psikis mereka,” jelas Crickx.

Baca juga: Israel Sudah Siapkan Skenario Baru Jika Warga Palestina Enggan Diusir Pergi dari Gaza

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 27.100 orang di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, sekitar 11.500 di antaranya adalah anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas.

Baca juga: UNCTAD: Butuh 70 Tahun untuk Membangun Kembali Gaza

Lebih dari 66.200 orang lainnya terluka di tengah kurangnya pasokan medis dan fasilitas kesehatan yang berfungsi. Sementara ribuan lainnya hilang dan berada di bawah reruntuhan.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas