AS Mulai Lancarkan Serangan di Irak dan Suriah, 85 Sasaran jadi Target, Gedung Putih: Baru Awalan
Amerika Serikat (AS) mulai melakukan serangan ke wilayah Irak dan Suriah sebagai bentuk atas respons serangan pasukan AS di Yordania.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Militer Amerika Serikat (AS) mulai melancarkan serangan di Irak dan Suriah sebagai bentuk balasan atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara di Yordania.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan, pihaknya telah melakukan serangan terhadap Pasukan Quds Korps Pengawalan Revolusi Islam (IRGC) Iran dan kelompok milisi yang berafiliasi.
Sebanyak 85 target telah menjadi sasaran serangan pesawat berawak dan tak berawak.
"Serangan udara tersebut menggunakan lebih dari 125 amunisi presisi," tulis CENTCOM dalam sebuah pernyataan, Jumat (2/2/2024), dikutip dari Al Jazeera.
CENTCOM mengatakan fasilitas yang diserang termasuk pusat operasi komando dan kontrol, pusat intelijen, tempat penyimpanan senjata dan fasilitas lain yang terhubung dengan milisi atau Pasukan Quds IRGC.
Meski menyerang wilayah Irak dan Suriah, pejabat senior pemerintah AS mengatakan tidak akan ada serangan di wilayah Iran.
Serangan di wilayah Iran, kata pejabat itu, akan menjadi eskalasi yang besar, dan para pejabat telah menyampaikan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.
"Para pejabat AS telah mengetahui selama beberapa hari bahwa serangan pertama akan terjadi malam ini (Jumat)," kata pejabat tersebut, dikutip dari CNN.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan, serangan AS di Irak dan Suriah hanya sebuah awalan.
Presiden AS Joe Biden, kata Austin, meminta pertanggungjawaban IRGC dan milisi yang berafiliasi atas serangan mereka terhadap AS dan Pasukan Koalisi.
Meski begitu, Austin mengatakan pihaknya tidak menginginkan terjadinya konflik di Timur Tengah.
Baca juga: AS Beri Isyarat Bakal Lakukan Serangan Besar-besaran kepada Militan Dukungan Iran di Irak dan Suriah
"Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela Amerika Serikat, kekuatan kami, dan kepentingan kami," kata Austin.
Dalam serangan tadi malam, AS telah menggunakan pesawat pembom B-1.
B-1 adalah pesawat pembom berat jarak jauh yang dapat menggunakan senjata presisi dan non-presisi.