Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengamuk Balas Dendam, AS Semburkan 125 Rudal Presisi dalam 30 Menit ke Milisi Proksi Iran

Aksi balasa dendam AS, lebih dari 125 rudal presisi digunakan untuk mencapai lebih dari 85 sasaran di Irak dan Suriah. Iran target utama

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mengamuk Balas Dendam, AS Semburkan 125 Rudal Presisi dalam 30 Menit ke Milisi Proksi Iran
US Navy/photo: Mass Communication Specialist 2nd Class Zachary Elmore
Jet tempur AS lepas landas dari kapal induk USS Dwight D Eisenhower untuk melakukan pengeboman terhadap fasilitas kelompok Houthi di Yaman karena memblokade Laut Merah atas solidaritas terhadap perlawanan Palestina terhadap Israel, 12 Januari 2024. 

Serangan balasan ini terjadi beberapa hari setelah sebuah pesawat tak berawak menyerang Tower 22, pangkalan kecil dan cenderung rahasia militer AS di timur laut Yordania.

Insiden  ini menghantam barak tempat tinggal tentara Amerika, menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya, beberapa di antaranya harus dievakuasi dari negara tersebut ke perawatan tingkat lebih tinggi.

Baca juga: 8 Tentara AS Terluka Parah Dievakuasi dari Suriah, Biden Beri Sinyal Buka Perang Besar Timur Tengah

Pentagon mengatakan setelah kejadian tersebut , mereka memperkirakan jumlah orang yang terluka akan berfluktuasi seiring dengan banyaknya orang yang mencari perawatan lanjutan.

Gedung Putih segera menyalahkan milisi proksi Iran atas insiden mematikan tersebut dan bersumpah akan membalas dendam.

“Jangan ragu – kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak,” kata Biden saat itu.

Senada dengan pernyataan Biden, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan, “Presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika, dan kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela Amerika Serikat, pasukan kami, dan kepentingan kami.”

Washington juga memberi isyarat sepanjang minggu ini bahwa tidak akan ada satu pun tindakan pembalasan, namun respons AS akan berlapis-lapis.

Berita Rekomendasi

“Hal pertama yang Anda lihat bukanlah hal terakhir,” kata Kirby pada pengarahan pada 31 Januari.

Serangan pada tanggal 28 Januari tersebut menandai kematian pertama warga AS sejak pertengahan Oktober, ketika milisi yang didukung Iran mulai menyerang pasukan AS tanpa henti di Irak dan Suriah dan merupakan peningkatan signifikan dari insiden sebelumnya.

Pentagon telah beberapa kali membalas serangan-serangan ini – yang berjumlah lebih dari 160 serangan dan menggunakan campuran drone, roket, dan rudal – dengan melakukan serangan yang menargetkan aset-aset yang terkait dengan Teheran di Irak dan Suriah.

Baca juga: Milisi Regional Bergerak, Kataib Hizbullah: Serang Hingga Tentara Terakhir AS Angkat Kaki dari Irak

Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah. Sebuah dokumen berisi perintah Pentagon dilaporkan memberi instruksi agar tentara AS yang berada di Irak bersiaga jika dibutuhkan untuk dikerahkan langsung dalam Perang Gaza membantu Israel melawan Hamas.
Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah. Sebuah dokumen berisi perintah Pentagon dilaporkan memberi instruksi agar tentara AS yang berada di Irak bersiaga jika dibutuhkan untuk dikerahkan langsung dalam Perang Gaza membantu Israel melawan Hamas. (Photo: The US Army, via Wikimedia Commons)

Peran Iran di Mata AS

Analis di Institute for the Study of War AS mengatakan, meskipun kelompok milisi perlawanan menggambarkan serangan mereka sebagai respons terhadap perjuangan rakyat Palestina melawan Hamas, mereka sebenarnya adalah bagian dari tujuan kebijakan luar negeri Iran.

Tujuan itu, kata Institute for the Study of War, adalah untuk mengusir pasukan AS dari Timur Tengah.

Teheran juga mendukung proksi di Gaza, Lebanon, dan Yaman – masing-masing dalam wujud gerakan milisi Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

Pangkalan AS di perbatasan Yordania secara langsung mendukung sekitar 900 tentara AS di pos-pos terdepan di Suriah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas