Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gertak Sambal, Israel Sebut Moncong Jet Tempur Mengarah ke Lebanon, Hizbullah Beri Peringatan Keras

Militer Israel mengatakan mengarahkan moncong pesawat tempur ke arah Lebanon.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
zoom-in Gertak Sambal, Israel Sebut Moncong Jet Tempur Mengarah ke Lebanon, Hizbullah Beri Peringatan Keras
Hasan FNEICH / AFP
Gambar yang diambil pada tanggal 31 Desember 2023 dari Lebanon selatan ini menunjukkan asap mengepul melintasi perbatasan di Israel utara di sekitar fasilitas militer di Metula setelah Hizbullah meluncurkan rentetan roket. 

TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant memperingatkan Hizbullah di Lebanon bahwa pihaknya punya banyak senjata untuk menyerang Lebanon.

“Kita belum mengaktifkan seluruh satuan tempur kita dan kemampuan spesial kita,” kata Gallant di Landasan Udara Tel Nof, Minggu, (4/2/2024), dikutip dari Times of Israel.

“Instruksi yang mudah dipahami dan saya sampaikan kepada Angkatan Udara ialah mengarahkan moncong jet tempur ke utara (Lebanon). Kita bersiap,” katanya menambahkan.

Pada hari Minggu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang Hizbullah di Blida dan Mays al-Jabal.

IDF mengatakan target serangan itu termasuk roket Hizbullah yang sudah dalam posisi siap diluncurkan dan pos pengamatan.

Dilaporkan ada beberapa roket yang ditembakkan dari Lebanon ke Kota Kiryat Shmona.

Beberapa roket itu ditangkis oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel, sedangkan yang lainnya jatuh di area terbuka.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, pada hari yang sama Hizbullah melaporkan dua personelnya yang tewas karena serangan terbaru Israel.

Israel dan Hizbullah saling melancarkan serangan di perbatasan Israel-Lebanon sejak perang Hamas-Israel meletus pada bulan Oktober 2023.

Menurut Israel, konflik di perbatasan itu telah menewaskan enam warga sipil dan sembilan tentara IDF serta tentara cadangan.

Ada pula serangan yang dilancarkan dari Suriah. Namun, menurut Israel, tidak ada korban luka akibat serangan itu.

Baca juga: Panglima Perang Israel Merengek ke AS, Minta Pasukan Radwan Hizbullah Dijauhkan ke Sungai Litani

Pada hari Sabtu, juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan tiga divisi telah dikerahkan di perbatasan utara.

Menurut Hagari, IDF kini tengah berupaya “membentuk kembali realitas keamanan” di perbatasan utara.

Upaya itu dilakukan supaya sekitar 80 ribu warga Israel di wilayah utara bisa kembali setelah wilayah itu diserang Hizbullah.

Meski demikian, Israel mengaku tidak mengutamakan perang dalam konfliknya dengan Hizbullah di perbatasan. Akan tetapi, menurut Hagari, Israel siap menyerang jika diprovokasi.

“Kami tidak memilih perang sebagai prioritas utama kami, tetapi kami pastinya bersiap,” ujar Hagari dikutip dari Politico.

Dia mengatakan Israel akan terus bertindak di mana pun Hizbullah berada.

Lebanon sampaikan peringatan keras

Media Lebanon bernama Al Akhbar mengatakan perang di Gaza akan beralih ke Lebanon apabila Israel menyerang Lebanon saat ada gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

“[Menteri Pertahanan Israel Yoav] Gallant mengabaikan masalah mendasar ini, yang jika Israel menyerang Lebanon setelah gencatan senjata, hal itu akan mengalihkan perang ke Lebanon,” demikian pernyataan media yang terafiliasi dengan Hizbullah itu seperti yang dikutip dari Yedioth Ahronoth.

Al Akhbar menyebut Hizbullah akan mempertahankan Lebanon apabila perang benar-benar terjadi.

Israel telah menyerang 50 target di Suriah dan 3.400 target di Lebanon sejak perang Israel-Hamas meletus pada bulan Oktober 2023.

Baca juga: Hizbullah: Perang di Gaza Akan Pindah ke Lebanon jika Israel Serang Lebanon saat Gencatan Senjata

“Sejak awal perang, kami telah menyerang, dari darat dan udara, lebih dari 50 target terkait dengan Hizbullah yang tersebar di seluruh Suriah,” ujar juru bicara Angkatan Darat Israel Daniel Hagari kepada wartawan, dikutip dari Naharnet.

Dia juga mengatakan ada lebih dari 3.000 serangan terhadap target yang terkait di Hizbullah di Lebanon bagian selatan.

Sejak perang di Gaza meletus, Hizbullah dan Israel saling melancarkan serangan hampir tiap hari.

Menurut AFP, setidaknya sudah ada 218 orang di Lebanon yang tewas karena serangan Israel. Kebanyakan dari mereka adalah pejuang Hizbullah.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan bahwa adanya gencatan senjata di Gaza tidak berarti bahwa Israel tidak akan menyerang Hizbullah.

“Jika Hizbullah berpikir bahwa ketika ada gencatan senjata di selatan, kami tidak menyerang Hizbullah, itu sangat keliru,” ujar Gallant selepas bertemu dengan pasukan Israel di Bukit Hermon, dikutip dari Naharnet.

Pernyataan Gallant itu keluar di tengah perundingan antara Israel dan Hamas mengenai kemungkinan pembebasan 136 sandera untuk ditukar dengan warga Palestina yang ditahan Israel serta gencatan senjata.

Adapun dalam gencatan senjata Hamas-Israel pada bulan November 2023 lalu, Israel dan Hizbullah tidak saling menyerang di perbatasan.

Padahal, dalam perjanjian gencatan senjata itu tidak ada kesepakatan bahwa Israel dan Hizbullah harus menghentikan serangan.

Gallant pada hari Jumat pekan lalu memperingatkan bahwa hal seperti itu mungkin tidak terjadi lagi saat gencatan senjata selanjutnya.

“Di sini saya berkata dengan tegas: Hingga kita mencapai situasi yang di dalamnya memungkinkan untuk memulihkan keamanan bagi masyarakat di utara, kita tidak akan berhenti,” kata Gallant.

Baca juga: IDF Klaim Bunuh 200 Pasukan Hizbullah dan Masih Upayakan Putus Rantai Pasok Amunisi dari Iran

“Entah kita akan mencapainya lewat cara diplomatik atau militer, kita akan memulihkan ketenangan.”

Pada hari Kamis pekan lalu Gallant berdiskusi dengan AS mengenai ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas