Hamas Cs Rembuk di Gaza: Kartu AS di Tangan, No Deal dengan Israel Kalau Hal Ini Tidak Terjadi
Hamas dan kelompok lain pembebasan Palestina tengah berembuk di Gaza. No Deal gencatan senjata kalu Israel tidak mau melakukan ini
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pertemuan tersebut dikatakan mencakup diskusi mendalam dan komprehensif yang akan diikuti oleh pimpinan Hamas sebelum tanggapan akhir diberikan.
Dalam rembuk tersebut, partai-partai regional berusaha memastikan ke Hamas kalau proposal perjanjian tersebut secara praktis akan menghasilkan gencatan senjata dan bahwa pendudukan Israel tidak dapat melanjutkan perang.
"Para kelompok milisi Perlawanan menggarisbawahi bahwa mereka menginginkan jaminan dan mekanisme yang jujur yang secara efektif akan mengarah pada gencatan senjata dan penarikan pasukan pendudukan Israel dari Gaza sehingga bisa mencegah tentara Israel melanjutkan perang," tulis laporan itu.
Hamas dan kelompok perlawanan lain di Gaza memang sangat berhati-hati dalam membahas seputar proposal hasil dari pembicaraan para pihak dan negosiator di Paris ini.
Dalam proposal itu, Israel meminta pembebasan sisa sandera, termasuk yang berstatus tentara IDF, yang masih berada di tangan Hamas dan kelompok pembebasan lain Palestina yang selama ini menjadi 'bargaining position' bagi milisi perlawanan melawan agresi militer Israel.
“Perlawanan tidak dapat menyerahkan kartu as-nya, para tawanan militer, tanpa jaminan gencatan senjata, penarikan pasukan pendudukan Israel, dan kesepakatan mengenai rekonstruksi dan pencabutan pengepungan,” sumber tersebut menggarisbawahi.
Belum Ada Kesepakatan yang Tercapai
Seorang tokoh terkemuka dari faksi Perlawanan Palestina mengatakan pada awal pekan ini kalau belum ada kesepakatan yang tercapai seputar kesepakatan gencatan senjata.
Pernyataan tersebut muncul setelah outlet berita melaporkan kalauHamas pada prinsipnya telah menyetujui proposal gencatan senjata terbaru yang dibuat oleh mediator pejabat Qatar.
Petinggi milisi perlawanan itu menggambarkan pernyataan yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Qatar sebagai pernyataan yang terburu-buru dan tidak akurat.
Pejabat Qatar tersebut menjelaskan, partai yang diwakilinya telah "menerima pesan dari pimpinan Hamas mengenai kerangka kerja yang dipresentasikan berdasarkan pertemuan Paris."
Perlu dicatat kalau pertemuan tersebut menghasilkan proposal gencatan senjata sesaat, yang mencakup kesepakatan pertukaran tahanan tiga tahap.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh William Burns, direktur Badan Intelijen Pusat, dan pejabat tinggi Mesir, Israel, dan Qatar.
Tokoh terkemuka tersebut mengatakan, "Belum ada kesepakatan mengenai kerangka tersebut, dan Hamas memiliki komentar penting (mengenai proposal tersebut)."
Pejabat Hamas telah mengumumkan sebelumnya kalau perwakilannya akan menyampaikan tanggapan terpadu di Cario, Mesir, yang mewakili semua faksi Perlawanan Palestina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.