TRIBUNNEWS.COM -- Sembilan pesawat militer China/Tiongkok dilaporkan kembali melintasi daerah sensitif perbatasan negara tersebut dengan Taiwan, Senin (5/2/2024).

Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan mendeteksi sembilan pesawat militer Tiongkok melintasi garis tengah sensitif Selat Taiwan.

Dilaporkan oleh Alarabiya, keberadaan pesawat tempur tersebut dikatakan sebagai “patroli kesiapan tempur bersama” dengan kapal perang Tiongkok.

Baca juga: AS Siapkan dana Rp 1.851 Triliun Bantu Ukraina, Israel dan Taiwan

Taiwan, yang diklaim Tiongkok sebagai wilayahnya, secara teratur melaporkan aktivitas militer Tiongkok di dekatnya.

Akhir bulan lalu, lebih dari 30 pesawat militer Tiongkok terdeteksi di sekitar Taiwan dalam waktu 24 jam.

Diklaim oleh kementerian pertahanan Taipei, China melakukan unjuk kekuatan terbesarnya pada Sabtu (27/1/2024) sejak negeri di Kepulauan Formosa itu menggelar pemilihan presiden.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan tidak pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk mencoba menguasai pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Menjelang pemilu Taiwan tanggal 13 Januari, Beijing memperingatkan para pemilih bahwa calon presiden Lai Ching-te – wakil presiden saat ini yang disebut Tiongkok sebagai “separatis berbahaya” – akan membawa “perang dan kemunduran” jika terpilih untuk memimpin.

Lai tetap memenangkan pemilu, mengamankan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Partai Progresif Demokratik, yang telah lama menolak klaim teritorial Tiongkok atas Taiwan.

Baca juga: Ke Mana Arah Hubungan Taiwan-Cina di Bawah Pemimpin Baru?

Dalam 24 jam menjelang Sabtu pukul 06.00 (Jumat 22.00 GMT), Kementerian Pertahanan Nasional mendeteksi 33 pesawat militer China dan tujuh kapal angkatan laut beroperasi di sekitar Taiwan, katanya dalam sebuah pernyataan.

Tiga belas pesawat “melintasi garis tengah Selat Taiwan”, katanya.

Angkatan bersenjata Taiwan telah “memantau situasi dan mengerahkan pesawat (patroli udara), kapal Angkatan Laut, dan sistem rudal pantai sebagai respons terhadap aktivitas yang terdeteksi”.

Dua balon Beijing juga terdeteksi melintasi Selat Taiwan yang sensitif, yang memisahkan Chinadari pulau itu.

Unjuk kekuatan juga terjadi setelah kunjungan dua anggota parlemen AS ke Taipei untuk bertemu dengan presiden terpilih Lai dan pasangannya Hsiao Bi-khim – yang dikritik oleh Beijing sebagai “duo kemerdekaan”.

Lai di masa lalu telah blak-blakan mengenai masalah ini – yang merupakan garis merah bagi Tiongkok – dan menyebut dirinya sebagai “pekerja pragmatis untuk kemerdekaan Taiwan”.

Namun dia telah melunakkan pendiriannya dan berjanji untuk mengikuti jalan Presiden Tsai Ing-wen dalam mempertahankan status quo sambil memperkuat kemampuan pertahanan pulau tersebut.

Dua hari setelah pemilihannya, negara Pasifik Nauru mengumumkan pihaknya mengalihkan hubungan diplomatiknya dari Taipei ke Beijing – mengurangi daftar sekutu Taiwan yang sudah pendek menjadi dua belas.

Salah satunya, Tuvalu, kini diawasi dengan ketat, karena perdana menterinya yang pro-Taiwan baru saja kehilangan kursi parlemennya, menurut hasil pemilu yang dirilis Sabtu.