Hamas Beri Respons Positif soal Gencatan Senjata di Gaza, Blinken Sebut Kesepakatan Ini Penting
Kelompok militan Palestina Hamas pada hari Selasa menyampaikan tanggapannya mengenai kesepakatan gencatan senjata kepada Qatar dan Mesir.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Palestina Hamas pada hari Selasa menyampaikan tanggapannya mengenai kesepakatan gencatan senjata kepada Qatar dan Mesir.
Terkait usulan gencatan senjata, Hamas merespons rencana tersebut dengan semangat positif.
Namun terdapat poin-poin yang harus diperhatikan dalam rencana gencatan senjata tersebut.
Hamas menuntut adanya gencatan senjata total agar agresi Israel di Gaza segera dihentikan.
Selain itu, Hamas juga menggarisbawahi perlindungan terhadap rakyat Palestina dan proses pertukaran tahanan segera tercapai.
“Semangat positif memastikan gencatan senjata yang komprehensif dan menyeluruh, mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina, memberikan bantuan, perlindungan, dan rekonstruksi, mencabut pengepungan di Jalur Gaza, dan mencapai proses pertukaran tahanan," pernyataan Hamas, dikutip dari Roya News.
Hamas juga berterima kasih kepada Mesir dan Qatar yang telah mengupayakan penghentian agresi di Gaza dan membela rakyat Palestina.
“Sementara kami memberi hormat kepada rakyat kami dan ketangguhan serta perlawanan berani mereka yang legendaris, terutama di Jalur Gaza, kami menegaskan bahwa kami, dalam gerakan Hamas, bersama dengan semua kekuatan dan faksi nasional, berkomitmen untuk membela rakyat kami, di jalan untuk mengakhiri konflik pendudukan dan mencapai hak nasional mereka yang sah atas tanah dan kesucian mereka," bunyi pernyataan itu.
Setelah adanya respons positif Hamas, pejabat senior Hamas Ghazi Hamad mengatakan tujuan pihaknya dalam gencatan senjata di Gaza.
Melalui pesan teks kepada Reuters, Ghazi mengatakan Hamas akan membebaskan sandera Palestina sebanyak mungkin.
Sementara Menteri Luar Negri AS Antony Blinken mengatakan ia yakin rencana ini merupakan keputusan yang penting.
Sehingga ia yakin rencana ini akan mencapai kesepakatan antara Hamas dan Israel.
“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, namun kami tetap yakin bahwa kesepakatan adalah mungkin, dan memang penting," kata Blinken.
Blinken memberikan tanggapan ini ketika berbicara pada konferensi pers dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pada hari Selasa (6/2/2024).
Kemudian Blinken mengatakan tanggapan Hamas terhadap proposal yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah disampaikan kepada para pejabat Israel.
Rencananya, ia akan mendiskusikan tanggapan ini pada hari Rabu (7/2/2024).
Mengutip dari Al Jazeera, Qatar telah bekerja sama dengan AS dan Mesir untuk menengahi gencatan senjata yang akan melibatkan penghentian pertempuran dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Selama perundingan, ada sejumlah tanggapan yang dihadapi para mediator terkait kejadian di Gaza.
Usulan kesepakatan tersebut dibuat lebih dari seminggu yang lalu oleh kepala mata-mata AS dan Israel pada pertemuan dengan para pejabat Mesir dan Qatar.
Hamas telah mengatakan sebelumnya bahwa kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang secara pasti.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hamas, Anthony Blinken dan Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.