Hamas Serukan Pembicaraan untuk Diakhirinya Perang di Gaza, Israel Langsung Tolak Mentah-mentah
Hamas telah mengeluarkan usulan untuk diakhirinya perang dan gencatan senjata selama 135 hari di Gaza. Usulan itu langsung ditolak oleh Israel.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
![Hamas Serukan Pembicaraan untuk Diakhirinya Perang di Gaza, Israel Langsung Tolak Mentah-mentah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tank-israel-menuju-gaza-4710247-1246-1652.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Hamas telah mengeluarkan usulan rencana gencatan senjata dan kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza, Rabu (7/2/2024).
Usulan Hamas ini muncul di tengah dorongan diplomatik terbesar untuk menghentikan pertempuran dengan Israel.
Menurut rancangan dokumen yang dirilis Reuters, usulan tandingan Hamas terdiri dari tiga poin.
Pertama, Hamas ingin adanya gencatan senjata dalam tiga fase, yang masing-masing berlangsung selama 45 hari.
Kedua, Hamas akan menukar sisa sandera Israel yang mereka tangkap pada 7 Oktober dengan tahanan Palestina.
Lalu yang ketiga, rekonstruksi Gaza akan dimulai, pasukan Israel akan ditarik sepenuhnya, dan jenazah akan dipertukarkan.
Menurut dokumen tersebut, selama fase 45 hari pertama, semua sandera perempuan Israel, laki-laki di bawah 19 tahun dan orang tua serta orang sakit akan dibebaskan, sebagai imbalan atas pembebasan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel.
Israel juga akan menarik pasukannya dari daerah berpenduduk padat selama tahap pertama.
Penerapan fase kedua tidak akan dimulai sampai kedua pihak menyelesaikan "pembicaraan tidak langsung mengenai persyaratan yang diperlukan untuk mengakhiri operasi militer bersama dan kembali tenang".
Tahap kedua akan mencakup pembebasan sandera laki-laki yang tersisa dan "penarikan pasukan Israel di luar perbatasan seluruh wilayah Jalur Gaza".
Lalu tahap ketiga, jenazah akan dipertukarkan selama fase ini.
Baca juga: Isi Tanggapan Hamas ke Israel: Setop Agresi, Tukar Sandera, Rekonstruksi Jalur Gaza
Gencatan senjata tersebut juga akan meningkatkan aliran makanan dan bantuan lainnya kepada warga sipil Gaza yang putus asa, yang menghadapi kelaparan dan kekurangan pasokan bahan pokok.
Namun ternyata, usulan Hamas ini langsung ditolak mentah-mentah oleh Israel.
Para pejabat Israel mengatakan, mereka tidak dapat menerima diakhirinya perang di Gaza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.