Mengenal Kataib Hizbullah, Kelompok Militan Syiah Irak yang Didukung Iran
Berikut ini penjelasan mengenai Kataib Hizbullah, kelompok militan syiah Irak yang didukung Iran.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai Kataib Hizbullah, kelompok militan syiah Irak yang didukung Iran.
Kataib Hizbullah adalah milisi utama di Irak yang beroperasi di bawah komando langsung Iran.
Diwartakan Washington Institute, kelompok ini mengerahkan berbagai sel yang bertanggung jawab atas operasi kinetik, media, dan sosial, beberapa di antaranya dibiayai oleh negara Irak.
Didirikan pada 2007, Kataib Hizbullah berupaya untuk membentuk pemerintahan yang berpihak pada Iran di Irak, mengusir pasukan Amerika Serikat (AS) dan koalisi dari negara tersebut, serta memajukan kepentingan Iran di seluruh Timur Tengah.
Dikutip dari DNI.GOV, Kataib Hizbullah dianggap sebagai kelompok yang menimbulkan ancaman besar bagi personel diplomatik dan militer AS di Irak dan Suriah.
Kataib Hizbullah juga pernah mengambil bagian dalam operasi tempur melawan ISIS di Irak dan pasukan anti-pemerintah di Suriah.
Kelompok militan syiah Irak yang didukung Iran ini dibagi menjadi staf Brigade ke-45, ke-46, dan ke-47 di Komite Mobilisasi Populer Irak, yang dibentuk pada 2014, untuk melawan ISIS dan menjadi bagian resmi dari aparat keamanan Irak pada tahun 2016.
Kataib Hizbullah beroperasi di Irak dan Suriah, juga di Bahrain, Iran, Lebanon, dan Arab Saudi.
Memiliki anggota hampir 10.000 orang, Kataib Hizbullah dipimpin oleh Abu Mahdi al-Muhandis.
Abu Mahdi al-Muhandis sendiri punya warga negara ganda, yakni Irak-Iran.
Ia terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak (drone) AS pada 2020, bersama dengan komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani, di bandara internasional Baghdad, lapor CNBC.
Baca juga: Pemimpin Senior Kataib Hizbullah Tewas dalam Serangan AS di Baghdad Irak
Kataib Hizbullah memanfaatkan jaringan medianya untuk menyebarkan propaganda anti-AS dan pro-Iran di Irak; menyerang personel dan fasilitas AS menggunakan alat peledak rakitan, roket, dan sistem pesawat tak berawak (UAS); serta menculik serta membunuh saingan dalam negerinya.
Kelompok ini memiliki berbagai senjata dan peralatan lainnya, termasuk kendaraan lapis baja, artileri, alat penetrator bahan peledak, sistem pertahanan udara portabel, rudal, dan senapan sniper.
Kataib Hizbullah telah menerima pelatihan ekstensif, pendanaan, dukungan logistik, senjata, dan intelijen dari Korps Garda Revolusi Islam – Pasukan Quds Iran, yang memiliki pengaruh terhadap operasi kelompok tersebut.