Mengenal Kataib Hizbullah, Kelompok Militan Syiah Irak yang Didukung Iran
Berikut ini penjelasan mengenai Kataib Hizbullah, kelompok militan syiah Irak yang didukung Iran.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Mereka juga menerima pelatihan dan senjata dari Hizbullah Lebanon.
Ditetapkan sebagai teroris asing oleh AS
Departemen Luar Negeri AS menetapkan Kataib Hizbullah sebagai organisasi teroris asing pada Juli 2009 karena menyerang pasukan AS dan mengganggu stabilitas Irak.
Pemimpin umum Kataib Hizbullah, Ahmad al-Hamidawi, dinobatkan sebagai Teroris Global Khusus pada Februari 2020.
Komandan Kataib Hizbullah Tewas dalam Serangan AS di Baghdad Irak
Dikutip dari Jerusalem Post, komandan Kataib Hizbullah tewas dalam serangan AS pada Rabu (7/2/2024), militer AS mengungkapkan.
"Pasukan AS melakukan serangan sepihak di Irak sebagai tanggapan atas serangan terhadap anggota militer AS, menewaskan komandan Kataib Hizbullah yang bertanggung jawab merencanakan dan berpartisipasi langsung dalam serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut," ungkap pernyataan militer.
Pernyataan itu menambahkan tidak ada indikasi adanya korban sipil.
Dua sumber keamanan, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan komandannya (yang tewas) adalah Abu Baqir al-Saadi.
Renggut nyawa 3 tentara AS
Dilansir Counterextremism, Kataib Hizbullah melancarkan serangan pesawat tak berawak (drone) ke pos terdepan Amerika di Yordania, Tower 22, pada Senin (29/1/2024).
Serangan itu menewaskan tiga tentara AS dan melukai sedikitnya 40 orang.
Tentara yang terbunuh kemudian diidentifikasi sebagai Spesialis Breonna Alexsondria Moffett, Sarsan William Jerome Rivers, dan Spesialis Kennedy Ladon Sanders.
Presiden AS, Joe Biden, menuduh “kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak” melakukan serangan itu.
Baca juga: Agar Tak Memalukan Pemerintah Irak, Kataib Hizbullah Hentikan Operasi Militer Lawan AS
Sementara, menurut Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS , John Kirby, Kataib Hizbullah mendukung militan yang melakukan penyerangan.
Menurut laporan media, IRI mengaku bertanggung jawab atas serangan pada 29 Januari.
Di tanggal 30 Januari, Kataib Hizbullah mengumumkan akan menghentikan operasi militer dan keamanan terhadap pasukan AS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.