Swedia Tutup Penyelidikan Ledakan Pipa Nord Stream, Tidak Ada Kejelasan Sampai Sekarang
Jaksa di Swedia mengumumkan pada Rabu (7/2/2024), bahwa mereka telah menyelesaikan penyelidikan insiden yang terjadi pada bulan September 2022 lalu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Pada Senin (26/9/2022), ledakan bawah air menghancurkan tiga dari empat jaringan pipa gas, Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 di Laut Baltik, dekat Bornholm, Denmark.
Sejumlah gas bocor ke laut.
Raksasa energi Rusia, Gazprom langsung menghentikan aliran melalui Nord Stream 1, saluran utama gas alam Rusia ke Jerman.
Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, masing-masing terdiri dari dua pipa.
Baca juga: Penyelidikan Dugaan Sabotase Pipa Nord Stream, Jerman Temukan Bukti Mengarah ke Polandia
Jaringan pipa tersebut dibangun oleh Gazprom yang dikontrol negara Rusia untuk memompa 110 miliar meter kubik (bcm) gas alam per tahun ke Jerman.
Ledakan tersebut terjadi di zona ekonomi Swedia dan Denmark.
Swedia dan Denmark pun melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Sejauh ini, kedua negara tersebut mengklaim bahwa ledakan pipa Nord Stream sengaja dilakukan.
Namun, baik Swedia maupun Denmark belum tahu siapa dalang di balik ledakan pipa Nord Stream.
Ada juga Jerman, yang bekerja sama dengan jaksa federal untuk menyelidiki ledakan pipa Nord Stream.
Pada Januari 2023, mereka menggeledah kapal pesiar Andromeda yang diduga digunakan untuk mengangkut bahan peledak.
Kapal itu kemudian disita dan mereka menemukan ada bekas bahan peledak.
Selama penyelidikan bergulir, spekulasi mengenai dalang hingga bagaimana serangan itu bisa terjadi bermunculan.
Ada pula dugaan bahwa tim yang terdiri dari enam orang telah menyewa kapal pesiar Andromeda dari pelabuhan Rostock untuk melaksanakan operasi tersebut.