Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal-kapal Israel Berhenti Beroperasi di Laut Merah, Beralih Andalkan Kapal Sewaan, Ini Kata Houthi

Karena kapok diserang terus menerus, Kapal-kapal milik Israel akhirnya telah berhenti beroperasi di Laut Merah, Kata Houthi Yaman.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Kapal-kapal Israel Berhenti Beroperasi di Laut Merah, Beralih Andalkan Kapal Sewaan, Ini Kata Houthi
Arab News
Sejumlah perusahaan pelayaran internasional terkemuka seperti Maersk dan Hapag Lloyd memilih menghindari Laut Merah karena kekhawatiran jadi sasaran serangan Houthi Yaman. 

Kapok Diserang Terus, Kapal-kapal Israel Telah Berhenti Beroperasi di Laut Merah, Kata Houthi

TRIBUNNEWS.COM- Karena kapok diserang terus menerus, Kapal-kapal milik Israel akhirnya telah berhenti beroperasi di Laut Merah, Kata Houthi Yaman.

Serangan Houthi telah menghentikan lalu lintas kapal Israel di Laut Merah, kata pemimpin kelompok Houthi Yaman pada hari Kamis, Anadolu Agency melaporkan.

“Kapal-kapal Israel telah berhenti total di Bab Al-Mandeb dan Laut Merah. Ini adalah pencapaian dan kemenangan nyata,” kata Abdulmalik Al-Houthi dalam pidatonya yang disiarkan televisi.

“Israel beralih mengandalkan kapal sewaan untuk mengangkut barang-barangnya, namun serangan terhadap kapal-kapal ini telah membuat situasi menjadi sulit bagi Tel Aviv,” tambahnya.

Pemimpin Houthi mengatakan serangan kelompoknya terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah menimbulkan “kerugian besar” bagi Israel.

Dia juga mengatakan bahwa kelompoknya telah menyerang Eilat di Israel selatan minggu ini, sehingga mengganggu operasi di pelabuhannya.

Baca juga: Kapal HMS Diamond Inggris Balik Kanan Kena Serangan di Laut Merah, Houthi Tak Mundur Dukung Gaza

Berita Rekomendasi

Belum ada komentar dari Israel mengenai klaim Houthi.

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau mengangkut barang ke dan dari Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza, yang telah berada di bawah serangan Israel sejak 7 Oktober.

Dengan meningkatnya ketegangan akibat serangan udara gabungan AS dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman, kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer yang sah.

(Sumber: Middle East Monitor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas